sulsellima.com Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) melarang umat Islam merayakan Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Hal itu dituangkan dalam Maklumat FPI DKI Jakarta Tentang Hari Natal dan Malam Tahun Baru Masehi yang dirilis FPI pada. Sabtu (21/12/2019).
Dalam maklumat tersebut, FPI meminta umat Islam untuk tidak turun ke jalan. Alasannya, Natal dan Tahun Baru bukan ajaran agama Islam.
"Kami menghimbau umat Islam tidak turut meramaikan dan tidak pasang petasan/kembang api serta tidak turun ke jalan pada Hari Natal dan malam Tahun Baru Masehi 2020 Masehi, karena ini bukan ajaran dari agama Islam," tulis maklumat yang diterima redaksi, pada Senin (23/12).
Dalam maklumat itu ditandatangani Ketua Tanfidzi DPD FPI DKI Jakarta Abdul Majid, Sekretaris Tanfidzi DPD FPI DKI Jakarta Sahid bin Yahya, dan Imam DPP FPI DKI Jakarta Muchsin bin Zaid Al-Attas.
Selain itu, FPI juga mengimbau umat Islam untuk mengisi dua hari itu dengan berzikir, bersholawat, dan bermunajat kepada Allah untuk kepentingan agama, bangsa, dan negara. Umat Islam juga diminta merayakan tahun baru Islam.
Yang menarik dalam maklumat tersebut, FPI menginginkan umat Islam untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat. Salah satunya dengan cara meningkatkan kepedulian terhadap semua golongan.
"Dengan meningkatkan kepedulian sosial dan kemanusiaan antar sesama manusia dengan seadil-adilnya tanpa memandang suku, agama, ras, antargolongan, dan lainnya sesuai dengan ajaran agama dan amanat konstitusi NKRI," demikian bunyi maklumat tersebut. (Rls)
Dalam maklumat tersebut, FPI meminta umat Islam untuk tidak turun ke jalan. Alasannya, Natal dan Tahun Baru bukan ajaran agama Islam.
"Kami menghimbau umat Islam tidak turut meramaikan dan tidak pasang petasan/kembang api serta tidak turun ke jalan pada Hari Natal dan malam Tahun Baru Masehi 2020 Masehi, karena ini bukan ajaran dari agama Islam," tulis maklumat yang diterima redaksi, pada Senin (23/12).
Dalam maklumat itu ditandatangani Ketua Tanfidzi DPD FPI DKI Jakarta Abdul Majid, Sekretaris Tanfidzi DPD FPI DKI Jakarta Sahid bin Yahya, dan Imam DPP FPI DKI Jakarta Muchsin bin Zaid Al-Attas.
Selain itu, FPI juga mengimbau umat Islam untuk mengisi dua hari itu dengan berzikir, bersholawat, dan bermunajat kepada Allah untuk kepentingan agama, bangsa, dan negara. Umat Islam juga diminta merayakan tahun baru Islam.
Yang menarik dalam maklumat tersebut, FPI menginginkan umat Islam untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat. Salah satunya dengan cara meningkatkan kepedulian terhadap semua golongan.
"Dengan meningkatkan kepedulian sosial dan kemanusiaan antar sesama manusia dengan seadil-adilnya tanpa memandang suku, agama, ras, antargolongan, dan lainnya sesuai dengan ajaran agama dan amanat konstitusi NKRI," demikian bunyi maklumat tersebut. (Rls)