sulsellima.com Bulukumba - Warga kajang di gegerkan dengan penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki di Kampung Raoa, Desa Pantama Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.
salah satu warga yang melihatnya Puang Daddi, saat beranjak mencari nafkah di pasar. Sehari-harinya adalah pedagang ikan di pasar. Tak jauh dari daerahnya adalah lokasi pelabuhan ikan Kassi, Kecamatan Kajang.
Untuk menuju ke pasar, ia harus melewati jembatan bernama Jembatan Raoa. Jembatan ini dulunya dikenal jembatan gantung. Berbahan kayu dan besi. Tapi sekarang, jembatan tersebut telah direnovasi pemerintah. Kokoh dan tegap. Juga jadi spot swafota remaja kampung saat sore hari dan akbir pekan.
Di pagi-pagi buta itu, sekitar pukul 04.00, Puang Daddi meilintas. Suara aneh terdengar di sekitar jembatan. Suara tangisan bayi yang nyaring dan tersedu-sedu. Awalnya ia mengira hanyalah halusinasi. Semakin dekat ke arah jembatan, suara tangisan semakin nyaring terdengar.
Karena tak ingin penasaran ia pun mencari-cari dari mana sumber suara itu. Di sana juga terlihat tak ada bayi. Sambil menggunakan penerangan seadanya ia berjalan mencarinya. Di jembatan yang dikenal cukup angker itu, hanya ad beberapa gumpalan. Termasuk kantong kresek berwarna hitam, yang isinya seperti sampah.
Ia mencoba mendekat ke arah kantong itu. Suara tangisan sepertinya bersumber dari kantongan hitam itu. Semakin ia mendekat, ia semakin yakin. Ada suara tangisan di balik kresek itu.
"Astagfirullah, ada bayi" Ujar Puang Daddi dengan bahasa Konjo.
Sontak ia mengambilnya. Bayi malang itu terus menangis. Wajahnya pucat, masih ada bercak darah ibunya di badannya. Plasentanya pun masih melilit. Warga sekitar mulai datang, melihat apa yang sedang ditemukan oleh wanita paruh baya berusia 37 tahun itu.
Agar tak terjadi apa-apa, bayi malang itu dilarikan ke Puskesmas Kassi. Lokasinya tak jauh dari penemuan bayi. Hanya sekitar 1 KM. Pelukan erat bak anak sendiri dilakukan Pung Daddi. Itu juga karena bayi imut itu terlihat kedinginan.
Malang nasib bayi laki-laki itu. Baru saja dilahirkan, ia sudah menjadi penghuni jembatan dengan kantong kresek sebagai selimutnya. Kalimat ini terus menerus terucap oleb warga sekitar. Bahkan WargaNet yang berkomentar saat diunggah oleh akun facebook Itha Purnama Putri, dibanjiri komentar.
"Telah di temukan bayi laki2 trbungkus kantong plastik wrna hitam bserta dgn plasentanya di jmbatan raowa desa pantama...Bayi skrang ada di puskesmas Kajang dan rencana mau di rujuk ke Rumah sakit bulukumba.Smpai hati skli orang yg buang engkau nak😢😢😢😢" Kata Itha.
Itha Purnama Putri adalah petugas medis di puskesmas tersebut. Ia juga adalah orang yang memberi pertolongan pertama pada bayi itu. Ia juga menceritakan bagaimana Puang Daddi menemukan bayi tersebut.
“Kagetmi juga Ibu Daddi karena melihat bayi masih ada darah di badannya dan masih ada plasentanya. Maka Ibu Daddi larikan bayi tersebut ke Puskesmas Kajang,” ungkap Itha Purnama Putri.
Pihak berwajib juga telah mengambil alih kasus penemuan bayi tersebut. Rencananya bayi malang itu akan di rujuk ke Rsud Sulthan Dg Radja Bulukumba.(Rls)
salah satu warga yang melihatnya Puang Daddi, saat beranjak mencari nafkah di pasar. Sehari-harinya adalah pedagang ikan di pasar. Tak jauh dari daerahnya adalah lokasi pelabuhan ikan Kassi, Kecamatan Kajang.
Untuk menuju ke pasar, ia harus melewati jembatan bernama Jembatan Raoa. Jembatan ini dulunya dikenal jembatan gantung. Berbahan kayu dan besi. Tapi sekarang, jembatan tersebut telah direnovasi pemerintah. Kokoh dan tegap. Juga jadi spot swafota remaja kampung saat sore hari dan akbir pekan.
Di pagi-pagi buta itu, sekitar pukul 04.00, Puang Daddi meilintas. Suara aneh terdengar di sekitar jembatan. Suara tangisan bayi yang nyaring dan tersedu-sedu. Awalnya ia mengira hanyalah halusinasi. Semakin dekat ke arah jembatan, suara tangisan semakin nyaring terdengar.
Karena tak ingin penasaran ia pun mencari-cari dari mana sumber suara itu. Di sana juga terlihat tak ada bayi. Sambil menggunakan penerangan seadanya ia berjalan mencarinya. Di jembatan yang dikenal cukup angker itu, hanya ad beberapa gumpalan. Termasuk kantong kresek berwarna hitam, yang isinya seperti sampah.
Ia mencoba mendekat ke arah kantong itu. Suara tangisan sepertinya bersumber dari kantongan hitam itu. Semakin ia mendekat, ia semakin yakin. Ada suara tangisan di balik kresek itu.
"Astagfirullah, ada bayi" Ujar Puang Daddi dengan bahasa Konjo.
Sontak ia mengambilnya. Bayi malang itu terus menangis. Wajahnya pucat, masih ada bercak darah ibunya di badannya. Plasentanya pun masih melilit. Warga sekitar mulai datang, melihat apa yang sedang ditemukan oleh wanita paruh baya berusia 37 tahun itu.
Agar tak terjadi apa-apa, bayi malang itu dilarikan ke Puskesmas Kassi. Lokasinya tak jauh dari penemuan bayi. Hanya sekitar 1 KM. Pelukan erat bak anak sendiri dilakukan Pung Daddi. Itu juga karena bayi imut itu terlihat kedinginan.
Malang nasib bayi laki-laki itu. Baru saja dilahirkan, ia sudah menjadi penghuni jembatan dengan kantong kresek sebagai selimutnya. Kalimat ini terus menerus terucap oleb warga sekitar. Bahkan WargaNet yang berkomentar saat diunggah oleh akun facebook Itha Purnama Putri, dibanjiri komentar.
"Telah di temukan bayi laki2 trbungkus kantong plastik wrna hitam bserta dgn plasentanya di jmbatan raowa desa pantama...Bayi skrang ada di puskesmas Kajang dan rencana mau di rujuk ke Rumah sakit bulukumba.Smpai hati skli orang yg buang engkau nak😢😢😢😢" Kata Itha.
Itha Purnama Putri adalah petugas medis di puskesmas tersebut. Ia juga adalah orang yang memberi pertolongan pertama pada bayi itu. Ia juga menceritakan bagaimana Puang Daddi menemukan bayi tersebut.
“Kagetmi juga Ibu Daddi karena melihat bayi masih ada darah di badannya dan masih ada plasentanya. Maka Ibu Daddi larikan bayi tersebut ke Puskesmas Kajang,” ungkap Itha Purnama Putri.
Pihak berwajib juga telah mengambil alih kasus penemuan bayi tersebut. Rencananya bayi malang itu akan di rujuk ke Rsud Sulthan Dg Radja Bulukumba.(Rls)