"Diharapkan dalam kondisi pandemi ini, dampak yang dirasakan oleh masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan. Juga diharapkan agar bantuan yang diserahkan semata-mata untuk meringankan beban hidup masyarakat di tengah pandemi Covid-19," kata dia.
Dia menambahkan, bahwa dalam mengambil keputusan pada saat proses pendataan, sebaiknya dilakukan melalui proses musyawarah. Sehingga, tidak ada pendekatan subjektif dan akuntabilitas dan pertanggungjawaban ke depan sama-sama bisa menjadi acuan.
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa tetap menjaga kesehatan. Dia berharap, penyaluran bantuan ini tidak membuat kerumunan.
"Saya juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak membuat kerumunan lebih dari 20 orang. Bantuan penting, namun lebih penting kesehatan masyarakat Bantaeng," kata dia.
Dilaporkan oleh Kepala Desa Mappilawing, Muh. Asri, bahwa penerima BLT Desa Mappilawing srbanyak 10 kepala keluarga. Jumlah ini terbilang cukup sedikit karena melihat hampir semua masyarakat miskin telah tercover dalam data Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial RI. Sementara itu, penerima Bantuan Sosial Tunai akan diberikan kepada 211 kepala keluarga.
Dia juga menambahkan, anggaran yang digunakan untuk penanganan Covid-19 di desa ini sebesar Rp135 juta. Dimana kegiatan di dalamnya terdiri dari pengadaan tempat cuci tangan di beberapa tempat umum seperti puskesmas dan masjid, alat pengukur suhu, dan pengadaan posko induk dan posko batas desa.
Dia juga melaporkan jika pemerintah desa telah menyalurkan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan sebanyak 403 paket.
Turut hadir pada kegiatan tersebut antara lain Kepala Inspektorat Bantaeng. Muh. Rivai Nur, Plt. Kepala Dinas PMD, PP dan PA, Harmoni, Camat Eremerasa, H. Suyadi M, serta Kapolsek Bantaeng, Amiruddin Conde.(*)