sulsellima.com Bulukumba - Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto mengajak kepada seluruh pemuda Bulukumba untuk berakselerasi cepat pada perubahan nyata. Khususnya kepada para kader, fungsionaris dan pengurus Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kajang. Hal ini disampaikan Tomy Satria saat menghadiri Upgrading dan Rapat Kerja DPK KNPI Kajang, di Gedung Masyarakat depan Kantor Camat Kajang, Sabtu (27/6/2020).
Tomy berharap kegiatan yang mengusung tema "Quo Vadis Pemuda Bulukumba" akan menjadi instrumen peningkatan kapasitas dan progres rencana kerja untuk membahas perubahan masa depan. Selain itu Tomy Satria mengajak para pemuda untuk mampu menterjemahkan kegelisahan dan harapan bangsa dalam bentuk kerja nyata.
"Pemuda memang perlu menterjemahkan kegelisahan dan harapan Bulukumba dalam bentuk kerja nyata. Agar pemuda mengambil peran pembangunan di Kabupaten Bulukumba," kata Tomy Satria dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu Tomy Satria juga menyampaikan kebijakan pemerintah menanggapi peningkatan pasien Covid-19 di Bulukumba. Saat ini Pemkab Bulukumba telah mengeluarkan kebijakan besyarat. Dimana aktifitas di luar rumat tetap diperbolehkan, misalnya warkop, rumah makan, masjid tetap buka dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan.
Bagi warkop dan rumah makan wajib mengukur suhu tubuh pengunjung, dan tidak menerima pengunjung yang tidak menggunakan masker dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 lainnya.
Menurutnya pemuda harus mengintegrasikan seluruh sumber daya pada situasi perubahaan yang derastis, yakni New Normal. Dikatakan Tomy Covid-19 menguji karakter bangsa, menguji kemanusiaan dan nalar.
Lebih jauh Tomy Satria mengajak untuk bergerak memberikan konstribusi kepada Bulukumba. Karena pemuda kata dia selalu memiliki mimpi besar untuk perubahan, olehnya Tomy mengajak pemuda untuk bergerak maju meski memulai dari hal kecil.
"Saya tau Pemuda Bulukumba memiliki gagasan dan mimpi besar dan memiliki harapan bahwa bekos makin baik. Tapi selain bercita-cita besar mulailah dari hal-hal kecil.
"Melangkahlah. Bagaimana caranya? Melangkah mulai dari langkah-langkah kecil. Kita harus berakselerasi dan berselencar pada perubahan-perubahan itu. Membangun skils baru, pengetahuan baru dan paradigma baru," kata dia.
Sementara itu Wakil Ketua KNPI Bulukumba mewakili pengurus DPD KNPI Bulukumba, Irham Lahia berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi pemuda di era new Normal.
"Pemuda harus hadir sebagai garda terdepan dalam membangun daerahnya. Teman upgrading dan rapat kerja yaitu Quo Vadis Pemuda Bulukumba merupakan tema untuk menjawab tantangan zaman bagi pemuda. Pemuda harus hadir sebagai agen perubahan dalam membawa daerahnya menuju lebih baik," ungkapnya.
Meski begitu, kondisi yang memaksakan kita pada gaya hidup baru tidak harus meninggalkan adat istiadat. "Pemuda Kajang harus hadir dalam menjaga tradisi budaya adat Kajang di era 4.0. Adat itu harus ada dan tidak boleh tergilas oleh zaman," ungkapnya.(*)
Tomy berharap kegiatan yang mengusung tema "Quo Vadis Pemuda Bulukumba" akan menjadi instrumen peningkatan kapasitas dan progres rencana kerja untuk membahas perubahan masa depan. Selain itu Tomy Satria mengajak para pemuda untuk mampu menterjemahkan kegelisahan dan harapan bangsa dalam bentuk kerja nyata.
"Pemuda memang perlu menterjemahkan kegelisahan dan harapan Bulukumba dalam bentuk kerja nyata. Agar pemuda mengambil peran pembangunan di Kabupaten Bulukumba," kata Tomy Satria dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu Tomy Satria juga menyampaikan kebijakan pemerintah menanggapi peningkatan pasien Covid-19 di Bulukumba. Saat ini Pemkab Bulukumba telah mengeluarkan kebijakan besyarat. Dimana aktifitas di luar rumat tetap diperbolehkan, misalnya warkop, rumah makan, masjid tetap buka dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan.
Bagi warkop dan rumah makan wajib mengukur suhu tubuh pengunjung, dan tidak menerima pengunjung yang tidak menggunakan masker dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 lainnya.
Menurutnya pemuda harus mengintegrasikan seluruh sumber daya pada situasi perubahaan yang derastis, yakni New Normal. Dikatakan Tomy Covid-19 menguji karakter bangsa, menguji kemanusiaan dan nalar.
Lebih jauh Tomy Satria mengajak untuk bergerak memberikan konstribusi kepada Bulukumba. Karena pemuda kata dia selalu memiliki mimpi besar untuk perubahan, olehnya Tomy mengajak pemuda untuk bergerak maju meski memulai dari hal kecil.
"Saya tau Pemuda Bulukumba memiliki gagasan dan mimpi besar dan memiliki harapan bahwa bekos makin baik. Tapi selain bercita-cita besar mulailah dari hal-hal kecil.
"Melangkahlah. Bagaimana caranya? Melangkah mulai dari langkah-langkah kecil. Kita harus berakselerasi dan berselencar pada perubahan-perubahan itu. Membangun skils baru, pengetahuan baru dan paradigma baru," kata dia.
Sementara itu Wakil Ketua KNPI Bulukumba mewakili pengurus DPD KNPI Bulukumba, Irham Lahia berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi pemuda di era new Normal.
"Pemuda harus hadir sebagai garda terdepan dalam membangun daerahnya. Teman upgrading dan rapat kerja yaitu Quo Vadis Pemuda Bulukumba merupakan tema untuk menjawab tantangan zaman bagi pemuda. Pemuda harus hadir sebagai agen perubahan dalam membawa daerahnya menuju lebih baik," ungkapnya.
Meski begitu, kondisi yang memaksakan kita pada gaya hidup baru tidak harus meninggalkan adat istiadat. "Pemuda Kajang harus hadir dalam menjaga tradisi budaya adat Kajang di era 4.0. Adat itu harus ada dan tidak boleh tergilas oleh zaman," ungkapnya.(*)