sulsellima.com Bulukumba - Politisi perempuan senior, Andi Bandri Alang menegaskan dukungan politiknya di Pilkada Bulukumba. Ia menggalangan dukungan pemilih perempuan memenangkan pasangan Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau, pemilik tagline Kacamatayya.
Hj.Banri Alang S.Pd,M.Pd membentuk relawan yang diberi nama Permata atau Perempuan Kacamatayya. Relawan ini sudah terbentuk di sepuluh kecamatan di Bulukumba, dan selanjutnya akan merampungkan relawan tingkat kelurahan dan desa yang saat ini sementara berjalan. Bahkan akan menyasar hingga tingkat dusun dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Relawan Permata dikukuhkan langsung oleh Tomy Satria dan Andi Makkasau. Pengukuhan ini dirangkaikan dengan launching Relawan Permata di Posko Kacamatayya, Jalan Angrek, Kecamatan Ujungbulu, Senin (15/6/2020).
Dalam kesempatan itu, Andi Bandri mengungkap alasan Permata sehingga total mendukung Kacamatayya. Pertama adalah karena pasangan ini telah membuktikan pengabdian. Baik Tomy maupun Andi Makkasau disebutnya memiliki rekam jejak pegabdian di Bulukumba, tidak hadir secara tiba-tiba.
"Pak Tomy adalah pemimpin masa depan yang tahu posisi dan tanggungjawabnya. Kita bisa lihat kepemimpinannya selama lima tahun selalu harmonis. Tak pernah sama sekali kita dengar-dengar konflik di internal pemerintah, khususnya antara Bupati dan Wakil Bupati. Mereka saling menghargai. Meski begitu, ananda Tomy selalu ada tengah-tengah masyarakat. Buka mata kepala dan mata hati kita semua, jangan bohongi perasaan. Bagaimana ananda Tomy selama ini di Bulukumba yang selalu ada untuk rakyat," ungkap Andi Bandri.
Sementara Andi Makkasau, kata Andi Bandri adalah tokoh yang tidak boleh diingkari pengabdiannya di Bulukumba. Melalui perusahaan yang bergerak di bidang koperasi ia telah banyak membina dan menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tidak bisa dipungkiri bahwa sedikit banyaknya, perputaran ekonomi kerakyatan di Bulukumba atas konstribusi Andi Makkasau.
"Beliau telah mengharumkan nama baik Bulukumba, mengangkat derajat eksistensi para atlet di Bulukumba. Siapa yang berani ingkari bahwa di bawa kepemimpinan pak Andi Makkasau, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bulukumba semakin baik? Beliau pernah menghadirkan Menteri Olahraga pada suatu kegiatan. Mau tidak mau, kita semua harus mengakui itu," tuturnya.
Alasan kedua, lantaran politisi senior itu mendorong rekrutmen kepemimpinan berbasis kinerja, ide dan gagasan. Kinerja dan gagasan kata dia harus berjalan linear. Ia menegaskan bahwa pasangan Kacamatayya adalah pasangan yang dia nilai melengkapi keduanya.
"Semua calon itu cerdas, tapi bagi kami ananda Tomy Satria telah membuktikan keduanya, yaitu kemampuan kepemimpinan dan kinerja. Sementara pak Andi Makkasau jangan tanya lagi soal kinerjanya. Jika berbicara soal UMKM ataupun ekonomi kerakyatan, beliau yang telah membuktikan," ungkapnya.
Alasan ketiga, dua figur ini adalah cerminan tokoh yang senantiasa membangun kepemimpinan yang aspiratif dan partisipatif. Terbukti selalu hadir mendengar di tengah-tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Andi Bandri juga menjelaskan filosofi permata. Bahwa permata, kata dia selalu memancarkan sinar di manapun dia berada.
"Di lumpur sekalipun permata itu tetap bercahaya. Di dalam gelap permata memberikan penerangan bagi kita semua. Bahkan ditempat terang pun permata selalu memancarkan sinar," tandasnya.(*)
Hj.Banri Alang S.Pd,M.Pd membentuk relawan yang diberi nama Permata atau Perempuan Kacamatayya. Relawan ini sudah terbentuk di sepuluh kecamatan di Bulukumba, dan selanjutnya akan merampungkan relawan tingkat kelurahan dan desa yang saat ini sementara berjalan. Bahkan akan menyasar hingga tingkat dusun dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Relawan Permata dikukuhkan langsung oleh Tomy Satria dan Andi Makkasau. Pengukuhan ini dirangkaikan dengan launching Relawan Permata di Posko Kacamatayya, Jalan Angrek, Kecamatan Ujungbulu, Senin (15/6/2020).
Dalam kesempatan itu, Andi Bandri mengungkap alasan Permata sehingga total mendukung Kacamatayya. Pertama adalah karena pasangan ini telah membuktikan pengabdian. Baik Tomy maupun Andi Makkasau disebutnya memiliki rekam jejak pegabdian di Bulukumba, tidak hadir secara tiba-tiba.
"Pak Tomy adalah pemimpin masa depan yang tahu posisi dan tanggungjawabnya. Kita bisa lihat kepemimpinannya selama lima tahun selalu harmonis. Tak pernah sama sekali kita dengar-dengar konflik di internal pemerintah, khususnya antara Bupati dan Wakil Bupati. Mereka saling menghargai. Meski begitu, ananda Tomy selalu ada tengah-tengah masyarakat. Buka mata kepala dan mata hati kita semua, jangan bohongi perasaan. Bagaimana ananda Tomy selama ini di Bulukumba yang selalu ada untuk rakyat," ungkap Andi Bandri.
Sementara Andi Makkasau, kata Andi Bandri adalah tokoh yang tidak boleh diingkari pengabdiannya di Bulukumba. Melalui perusahaan yang bergerak di bidang koperasi ia telah banyak membina dan menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tidak bisa dipungkiri bahwa sedikit banyaknya, perputaran ekonomi kerakyatan di Bulukumba atas konstribusi Andi Makkasau.
"Beliau telah mengharumkan nama baik Bulukumba, mengangkat derajat eksistensi para atlet di Bulukumba. Siapa yang berani ingkari bahwa di bawa kepemimpinan pak Andi Makkasau, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bulukumba semakin baik? Beliau pernah menghadirkan Menteri Olahraga pada suatu kegiatan. Mau tidak mau, kita semua harus mengakui itu," tuturnya.
Alasan kedua, lantaran politisi senior itu mendorong rekrutmen kepemimpinan berbasis kinerja, ide dan gagasan. Kinerja dan gagasan kata dia harus berjalan linear. Ia menegaskan bahwa pasangan Kacamatayya adalah pasangan yang dia nilai melengkapi keduanya.
"Semua calon itu cerdas, tapi bagi kami ananda Tomy Satria telah membuktikan keduanya, yaitu kemampuan kepemimpinan dan kinerja. Sementara pak Andi Makkasau jangan tanya lagi soal kinerjanya. Jika berbicara soal UMKM ataupun ekonomi kerakyatan, beliau yang telah membuktikan," ungkapnya.
Alasan ketiga, dua figur ini adalah cerminan tokoh yang senantiasa membangun kepemimpinan yang aspiratif dan partisipatif. Terbukti selalu hadir mendengar di tengah-tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Andi Bandri juga menjelaskan filosofi permata. Bahwa permata, kata dia selalu memancarkan sinar di manapun dia berada.
"Di lumpur sekalipun permata itu tetap bercahaya. Di dalam gelap permata memberikan penerangan bagi kita semua. Bahkan ditempat terang pun permata selalu memancarkan sinar," tandasnya.(*)