sulsellima.com Bulukumba - Kepala Bidang Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Agama Sulawesi Selatan Drs. H. Rappe, M.Pd mengunjungi Kampung Zakat Kahayya untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dan verfikasi faktual, Sabtu , 11 Juli 2020.
H. Rappe menuturkan, Kampung Zakat adalah salah satu model pendayagunaan dana zakat dan infak yang diinisiasi oleh Kemenag RI bersama BAZNAS dan LAZNAS, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat luas, terutama warga Kampung Zakat penerima manfaat program.
Sejak dilaunching pada September 2019 lalu, lanjut H Rappe program Kampung Zakat Kahayya telah menampakkan banyak hasil, seperti pengembangan Kopi Kahayya, Madu Kahayya, dan lainnya.
"Kopi Kahayya ini potensi besar, kita berharap bisa menembus pasar nasional dan internasional," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengunjungi Gudang Kopi yang sedang dibangun, yang akan menjadi sentra produksi Kopi Kahayya. Bangunan tersebut merupakan kontribusi LAZNAS Dompet Dhuafa bagi pengembangan produksi Kopi Kahayya di Kampung Zakat Kahayya, yang dikelola oleh warga Kahayya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bulukumba Muhammad Yusuf Shandy yang ikut serta ke lokasi mengemukakan, program Kampung Zakat memiliki ragam sub-program, seperti di bidang ekonomi, dakwah, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan.
"Di bidang ekonomi, ada Madu Kahayya, pengembangan Kopi Kahayya dan koperasi. Di bidang kesehatan, ada pemeriksaan kesehatan setiap bulan. Di bidang dakwah dan pendidikan ada pengajian, pembentukan majelis taklim, festival anak shaleh dan lainnya, pun sudah terbentuk relawan KATANA atau Kampung Tanggap Bencana," terangnya.
Seiring dengan terjadinya pandemi wabah COVID-19, tambah Yusuf Shandy, beberapa program stagnan, belum bisa dilanjutkan lagi, terutama yang melibatkan banyak orang.
Sekadar diketahui, pada kunjungan tersebut turut menyertai Kasi Pengamalan Syariat Kantor Kemenag Bulukumba, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kindang, Sahabat ZCD Kampung Zakat Kahayya serta tokoh masyarakat, pemuda setempat.(*)
H. Rappe menuturkan, Kampung Zakat adalah salah satu model pendayagunaan dana zakat dan infak yang diinisiasi oleh Kemenag RI bersama BAZNAS dan LAZNAS, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat luas, terutama warga Kampung Zakat penerima manfaat program.
Sejak dilaunching pada September 2019 lalu, lanjut H Rappe program Kampung Zakat Kahayya telah menampakkan banyak hasil, seperti pengembangan Kopi Kahayya, Madu Kahayya, dan lainnya.
"Kopi Kahayya ini potensi besar, kita berharap bisa menembus pasar nasional dan internasional," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengunjungi Gudang Kopi yang sedang dibangun, yang akan menjadi sentra produksi Kopi Kahayya. Bangunan tersebut merupakan kontribusi LAZNAS Dompet Dhuafa bagi pengembangan produksi Kopi Kahayya di Kampung Zakat Kahayya, yang dikelola oleh warga Kahayya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bulukumba Muhammad Yusuf Shandy yang ikut serta ke lokasi mengemukakan, program Kampung Zakat memiliki ragam sub-program, seperti di bidang ekonomi, dakwah, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan.
"Di bidang ekonomi, ada Madu Kahayya, pengembangan Kopi Kahayya dan koperasi. Di bidang kesehatan, ada pemeriksaan kesehatan setiap bulan. Di bidang dakwah dan pendidikan ada pengajian, pembentukan majelis taklim, festival anak shaleh dan lainnya, pun sudah terbentuk relawan KATANA atau Kampung Tanggap Bencana," terangnya.
Seiring dengan terjadinya pandemi wabah COVID-19, tambah Yusuf Shandy, beberapa program stagnan, belum bisa dilanjutkan lagi, terutama yang melibatkan banyak orang.
Sekadar diketahui, pada kunjungan tersebut turut menyertai Kasi Pengamalan Syariat Kantor Kemenag Bulukumba, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kindang, Sahabat ZCD Kampung Zakat Kahayya serta tokoh masyarakat, pemuda setempat.(*)