Dari pantauan awak media, Aksi massa melakukan penutupan separuh badan jalan serta membawa bendera HMI Cab.Bulukumba
Baso Riswandi selaku Kordinator Lapangan mengatakan transparansi anggaran dana Covid-19 belum selesai. Mendesak Polres Bulukumba dan DPRD Bulukumba untuk menetapkan tersangka kasus korupsi BANSOS di Kabupaten Bulukumba
"kami mendesak Polres Bulukumba untuk mengusut tuntas kasus korupsi Bansos Covid-19, dan menetapkan tersangka. kami juga meminta pertanggung jawaban dan mendesak DPRD Bulukumba untuk mengusut tuntas terkait pernyataan Muh. Bakti selaku anggota DPRD Bulukumba yang mengatakan hilangnya anggaran Dinas Kesehatan yang semestinya masuk di Kas pada rapat monitoring dan evaluasi (Monev) pada tanggal 9 September 2020,"kata Baso Riswandi dalam orasinya
Lanjut, Aksi yang kami lakukan hari ini adalah bentuk penegasan belum selesainya transparansi anggaran kasus korupsi BOK dan Bansos Covid-19 oleh pemerintah Kabupaten Bulukumba. Ini sudah aksi yang kesekian kalinya, dengan 3 titik aksi, Perempatan teko, Kantor DPRD Bulukumba , hingga Polres Bulukumba,"Jelasnya
Lebih jauh, Baso Riswandi juga mendesak DPRD Kabupaten Bulukumba, itu lalu menyinggung kasus perseteruan antaran anggota DPRD dan TAPD boleh boleh saja dimediasi damai secara kekeluargaan.
“Tapi jangan kasus korupsi ikut juga di damaikan secara mediasi, sebab jika betul kasus korupsi itu, jelas sangat merugikan warga dan itu tidak boleh di diamkan, karena sudah berbicara kerugian negara yang berlawanan Undang-undang,” tutupnya.(Sakril)