Pembangunan infrastruktur memang pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh publik, namun yang menjadi tanda tanya saat ini apakah pembangunan infrastruktur benar untuk kepentingan publik? Benar, terdampak namun sangat kecil. Dampak besar yang sangat dirasakan akibat pembangunan infrastruktur ialah mereka para pengusaha, pemegang proyek dan jenis-jenis orang kaya lainnya. Lantas pembangunan infrastruktur semua itu untuk siapa? Masihkah untuk publik? Atau hanya untuk segelintir jenis orang-orang kaya yang disebutkan tadi, entahlah.
Pembangunan infrastruktur memang selalu menjadi polemik, sebab tujuan yang tidak jelas untuk siapa pembangunan itu. Salah satu contoh pembangunan infrastruktur dalam transportasi yaitu jalan raya. Memang benar tujuannya untuk mempermudah akses bagi publik, memangkas jarak tempuh, namun ternyata itu bukan hanya peruntukkan untuk publik, ada yang diuntungkan dengan adanya pembangunan infrastruktur tersebut. Ialah oknum kapitalis yang menggunakan akses jalanan itu untuk mempermudah penyaluran bahan baku, serta keberlangsungan produksinya agar lebih efisien. Belum lagi keuntungan yang diperoleh pemenang proyek akibat pembangunan infrastruktur tersebut. Lantas dengan hal itu apakah pembangunan infrastruktur ini memang ditujukan oleh publik atau itu hanya menjadi jualan semata demi keberlangsungan pembangunan itu.
Belum lagi harus ada beberapa lahan yang tergusur sebab pembangunan infrastruktur itu yang pada dasarnya lahan itu milik masyarakat. Entah dalam penggunaan lahan itu apakah masyarakat mendapatkan kompensasi yang setimpal, ataukah mungkin langsung gusur saja. Beberapa kasus perampasan lahan sebab pembangunan infrastruktur telah terjadi, bahkan sampai melibatkan pihak kepolisian hingga tentara. Lahan masyarakat dirampas demi pembangunan infrastruktur yang katanya demi kepentingan publik.
Eksekusi lahan kerap terjadi demi terciptanya pembangunan infrastruktur yang lagi-lagi katanya untuk kepentingan publik, namun nyata-nyatanya merugikan. Beranjak dari situ kita bisa liat pembangunan infrastruktur ini hanya diperuntukkan kepada jenis-jenis orang kaya itu, adapun slogan untuk kepentingan publik itu hanya menjadi slogan. Kita bisa menelisik dari beberapa kasus yang terjadi, rakyat miskin hanya kecipratan sedikit manfaatnya saja selebihnya untuk gologan orang kaya yang tadi. Belum lagi dampak ekologi yang disebabkan oleh pembangunan itu yang kembali dampak rusaknya ekologi kembali pada masyarakat miskin. apakah dengan gencarnya pembangunan akan mengurangi tingkat kemiskinan? Sampai saat ini masih tetap bertambah padahal pembangunan itu tetap terjadi dimana-mana. Sampai sini masih menguntungkan? Masih demi publik ataupun rakyat miskin? Silahkan tafsirkan sendiri.
Pembangunan infrastruktur yang ideal seharusnya memperhatikan kondisi lingkungan yang ada, memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang terdampak, serta memperhatikan publik seperti yang saya sebutkan di paragraf awal, bukan asal gusur saja. Kecuali pemerintah sudah buta dan tuli sehinnga tidak memperhatikan hal itu. Semoga saja tidak, semoga! Percuma membangun beton sana-sini, namun rakyat masih banyak yang mati dikarenakan masih ada perut yang perlu diisi.
Penulis : Andri Pranoto (Mahasiswa Uin Alauddin Makassar Jurusan Akuntansi)