Para penerima manfaat ini diketahui terdiri dari 80 orang pelaku usaha dan 10 orang minat usaha. Jumlah bantuan yang mereka terima berkisar antara Rp10 juta hingga Rp40 juta.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bantaeng, Meyriani mengatakan, bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di dusun. Selain itu, di masa pandemi ini, bantuan tersebut juga diharapkan menjadi stimulus untuk menguatkan kembali UMKM yang sempat terpuruk.
"Bantuan ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa dan dusun," jelas dia.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bantaeng. Dia mengatakan, program ini adalah salah satu program unggulan untuk menciptakan lapangan kerja berbasis dusun dan RW.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada semua pengusaha yang mendapatkan bantuan modal usaha untuk tetap menyerap tenaga kerja di sekita lokasi usaha mereka. "Minimal tetangga kiri dan kanan ta kita ajak untuk bekerja. Selain penting kita lakukan, perbuatan ini juga mulia," jelas dia.
Dia menambahkan, di masa pandemi Covid-19 ini, semua sektor terganggu akibat adanya keterbatasan. Mulai dari aspek kesehatan, pendidikan dan sektor lainnya. Oleh karena itu, untuk menjaga ketahanan ekonomi keluarga, diharapkan bantuan modal usaha ini dapat ikut menyerap tenaga kerja di Bantaeng.
Dalam kesempatan itu, juga di launching website DagangBantaeng.com. Website ini adalah layanan untuk jual beli secara online untuk sejumlah pedagang yang ada di Bantaeng.
"Saya yakin, model usaha perdagangan ke depan adalah jual beli secara online. Kita berharap pergeseran ini dapat kita imbangi secara teknologi," jelas dia.(*)