BONE,SULSELLIMA.com - Petang membayang jarum jam, ketika itu menunjukkan pukul 18.00 WITA. Idawati (42), hendak membangunkan putrinya, Ikayani (19), karena sudah magrib. Selasa, 23 Maret 2021.
Idawati masuk ke kamar putrinya di rumahnya, Dusun Paccing, Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Bone.
Sang Ibu, Idawati histeris. Dia menemukan leher putrinya tergantung pada seutas tali nilon putih, yang diikatkan pada palang balok rumahnya. Ada kursi plastik merah di dekatnya. Diduga digunakan untuk bertumpu.
Mendengar jeritan mertuanya, Suardi (29), bergegas menemui mertuanya. Dia lalu sigap menurunkan tubuh adik iparnya. Ternyata, gadis yang masih duduk di bangku SMA itu sudah dalam keadaan meninggal.
Kapolsek Awangpone, AKP Agus bersama Kanit Reskrim, Kanit IK, SPKT, dan personel Inafis Sat Reskrim yang mendatangi TKP, mengatakan hasil olah TKP tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan Dokter Puskesmas Paccing, Kecamatan Awangpone melakukan pemeriksaan luar terhadap korban di rumahnya. Namun pihak keluarga menolak untuk di autopsi.
Pihak keluarga mengatakan, korban diduga mengalami depresi, karena sekira 3 bulan lalu mengalami sakit kepala namun tak pernah memeriksa serta selalu berdiam diri, termenung dan bersedih," ujarnya
Report : Muh.Yunus
Editor : Red 1