Untuk tahun anggaran 2021, sebanyak Rp 200 Miliar yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk Kabupaten/Kota.
Mengingat kondisi pandemi maka dibutuhkan stimulan pemulihan ekonomi salah satunya melalui bantuan keuangan daerah bawahan di Kabupaten dan Kota. Hal ini akan menambah peredaran uang secara disentralisasi juga sebagai bukti pemerataan pembangunan berkeadilan.
Bantuan keuangan daerah itu pun diserahkan langsung Plt Gubernur Sulsel kepada kepala daerah Kabupaten/Kota, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, di Makassar, Rabu malam, 23 Juni 2021.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa bantuan keuangan tersebut adalah bagian dari komitmen Pemprov Sulsel untuk melakukan sinergi pembangunan dan upaya pemulihan ekonomi.
Andi Sudirman mengungkapkan, kelanjutan pemberian bantuan keuangan terus dilakukan oleh Pemprov Sulsel untuk tetap memastikan prioritas pembangunan berkeadilan, terutama aksesibilitas dan layanan dasar dapat menyentuh masyakarat bawah, jalan prioritas serta daerah terpencil dan terisolir.
"Rp 200 Miliar di kucurkan bantuan keuangan ke kabupaten/kota. Hal ini mendukung program prioritas Provinsi sebagai bagian Visi dan Misi termasuk membantu Kabupaten/Kota untuk menggerakkan ekonomi di daerah," ujarnya.
Salah satu perhatiannya dalam bantuan keuangan ini, seperti Rp 20 Miliar untuk pengembangan wisata Ollon di Tana Toraja dan Rp 10 Miliar untuk pembangunan Masjid Agung Selayar dalam rangka pengembangan kawasan wisata religi di Kabupaten Selayar.
"Ruas ruas prioritas termasuk diantaranya jalan akses wisata Ollon Toraja, Jalan bypass Parigi Bungoro tahap lanjutan, Jalan dan Jembatan Compong - Larompong Siwa, Jalan ruas Galesong, Masjid Agung Selayar, Jembatan Lutra serta ruas lainnya di beberapa Kabupaten dan Kota," sebutnya.
Dengan bantuan keuangan tersebut, Plt Gubernur berharap dapat membantu Kabupaten Kota dalam mewujudkan program prioritas pembangunan infrastruktur yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur pertanian dan transportasi.
"Diharapkan sinergitas ini menjadi pendorong pergerakan ekonomi di daerah yang menurut data BPS memberi share kontraksi ekonomi terhambat cukup besar di Sulsel," tambahnya.(*)