Father's Day atau Hari Ayah Sedunia adalah hari untuk menghormati bapak dan kontribusi ayah dalam masyarakat, baik ayah kandung, ayah tiri, ayah angkat, kakek, dan kakek buyut.
Berbeda dengan tradisi kita di Indonesia memiliki Hari Ayah Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November.
Tak berbeda dengan Hari Ayah atau Father's Day yang dirayakan secara international, kedua perayaan tersebut memiliki sejarah yang berbeda. Hari Ayah Nasional di Indonesia ini pertama kali dinyatakan pada tahun 2006 di Balai Kota Solo yang dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai kelompok masyarakat.
Namun di Amerika Serikat, Hari istimewa ini pertama kali dirayakan pada 19 Juni 1910, khususnya negara bagian Washington. Kebiasaan ini kemudian berkembang ke berbagai negara barat lainnya termasuk Inggris dan Kanada.
Pada era tahun 1920-an, Father's Day pernah digabungkan dengan Mother's Day menjadi Parent's Day. Kombinasi ini dianggap lebih pas dan sesuai dengan selera masyarakat saat itu.
Namun para pengusaha berusaha mengembalikan kemeriahan Hari Ayah ini selama masa Depresi Hebat untuk meningkatkan penjualan bisnisnya.
Minat masyarakat pada perayaan ini baru benar-benar kembali pada Perang Dunia II untuk menghormati tentara AS. Kala itu, para ayah banyak yang pergi berperang dan mengorbankan waktunya bersama keluarga demi negara.
Butuh waktu hingga 58 tahun sampai akhirnya Hari Ayah resmi dirayakan secara nasional.
Presiden Richard Nixon akhirnya menetapkannya sebagai hari libur nasional melalui penandatanganan Proklamasi 4127 dan diikuti dengan perayaan resmi pertama pada tanggal 18 Juni 1972.
"Biarkan setiap orang Amerika menjadikan Hari Ayah ini sebagai kesempatan untuk memperbarui cinta dan rasa terima kasih yang kita berikan kepada ayah kita, meningkat dan bertahan selama bertahun-tahun," demikian pernyataan Nixon dalam dokumen pada saat itu.
Perayaan Father's Day bermula dari kasih sayang seorang anak perempuan yang ingin memberikan penghargaan yang tak kalah tingginya kepada ayahnya.
Sonora Smart Dodd, wanita asal Spokane, Washington merasa heran dengan adanya Mother's Day tapi tak ada perayaan serupa untuk orangtua laki-laki. Ia kemudian ingin menetapkan hari istimewa untuk ayahnya, William Jackson Smart.
Ibunya memang telah meninggal saat melahirkan sehingga Sonora dibesarkan seorang diri dan mendapatkan limpahan kasih sayang dari ayahnya yang merupakan veteran Perang Sipil.
Pria itu juga membesarkan kelima anaknya yang lain dengan penuh tangggung jawab sampai dewasa.
Sonora kemudian mengajukan petisi kepada pemerintah lokal untuk mengadakan Hari Ayah. Dipilih tanggal 5 Juni, sesuai dengan hari ulang tahun ayahnya, agar diakui secara publik.
Petisi tersebut disetujui namun butuh waktu untuk menjalankan proses registrasinya. Walikota Spokane akhirnya meresmikannya mundur dua minggu dari jadwal seharusnya yaitu pada 19 Juni 1910.
Selebrasi pertama dilakukan oleh para wanita muda yang membawa keranjang penuh mawar dalam kebaktian gereka. Mawar merah dibagikan kepada para ayah yang hadir di gereja.
Para jemaat yang tidak hadir bersama ayahnya diberikan mawar merah untuk diberikan kepada ayahnya sesampainya di rumah. Sedangkan mawar putih diberikan jika ayahnya sudah meninggal demi kenangan baik.
Sonora berpartisipasi dalam acara yang digagasnya itu dengan membawa mawar berkeliling kota dan membagikannya kepada para ayah yang ditemuinya. Dikutip dari berbagai sumber.
Penulis : Andi Ross Are
Editor : Redaksi II