Aliansi Loyalis Partai Golkar Bulukumba membakar atribut dan menyegel kantor DPD Golkar Bulukumba, Minggu (29/08)||
BULUKUMBA,sulsellima.com - Massa 10 Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Bulukumba yang tergabung dalam Aliansi Loyalis Partai Golkar Kabupaten Bulukumba, menggeruduk Kantor DPD II Golkar Bulukumba, Minggu (29/08) siang.
Aliansi Loyalis Partai Golkar Bulukumba menyegel pintu masuk kantor Golkar dan membakar baju serta atribut partai berlambang pohon beringin tersebut menuntut agar Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe mundur dari jabatannya karena telah menciderai AD/ART partai Golkar di Bulukumba.
Selain menuntut Taufan Pawe (TP) mundur sebagai ketua DPD Golkar Sulsel, para pimpinan kecamatan ini memboikot kantor Golkar Bulukumba sebagai bentuk protes kepada pengurus DPD I Sulsel dan kepada Plt Ketua Golkar Bulukumba Nirwan Arifuddin.
Mereka memprotes karena tidak dilibatkan dalam Musda ke-X yang hari ini digelar di Hakuna Matata Kawasan Wisata Pantai Bira Bulukumba.
Selain tidak dilibatkan, 10 Pimpinan Kecamatan ini juga mengaku telah diberhentikan sebagai pengurus kecamatan Partai Golkar di Bulukumba.
" Kenapa kami boikot ini Sekretariat karena kami tidak dilibatkan dalam acara Musda. Padahal kami ini Kader yang memiliki hak untuk ikut dalam Musda Golkar,"kata Korcam Rilau Ale, Abdul Salam.
Video Aliansi Loyalis Partai Golkar Bulukumba Segel Kantor DPD Golkar dan membakar atribut partai
Mereka juga mempertanyakan alasan Plt Ketua DPD Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin dan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pone memberhentikan mereka.
Padahal SK pengurus kecamatan berakhir setelah pengurus Golkar Bulukumba melakukan Musda.
Berikut 6 poin pernyataan sikap Aliansi Loyalis Partai Golkar Bulukumba:
(1) Batalkan Musda ke X DPD II Golkar Bulukumba.
(2) Mosi tidak percaya atas Musda ke X yang diselenggarakan karena sangat bertentangan dengan PO Partai Golkar.
(3) Meminta penjelasan kepada pihak Panitia Musda ke X Partai Golkar Bulukumba apa yang menjadi penyebab sehingga sejumlah Bakal Calon dan Korcam tidak diundang dalam Musda ke X Partai Golkar Bulukumba.
(4) Meminta panitia bersikap profesional dan netral tanpa memihak kepada siapapun bakal calon yang akan bertarung pada Musda ke X Partai Golkar Bulukumba.
(5) Copot Taufan Pawe selaku Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel karena dianggap gagal memimpin partai Golkar Sulsel.
(6) Copot Plt Ketua Golkar Bulukumba karena dianggap sebagai dalang kegaduhan pada pengurus DPD II Partai Golkar kabupaten Bulukumba.
Diketahui, dalam Musda di Hakuna Matata, dari 5 bakal calon Ketua Golkar Bulukumba yakni Andi Hamzah Pangki (Mantan Ketua Golkar Bulukumba sekaligus mantan Ketua DPRD Bulukumba), Andi Sukri Sappewali (Mantan Bupati Bulukumba), Irwan Nasir, Nasri Tabba serta Abu Thalib, tidak mendapatkan undangan maupun penyampaian Agenda Musda.
Selain tidak mendapatkan undangan Musda, 5 bakal calon Ketua tersebut mengaku juga tidak diikutkan dalam proses Fit and Proper test atau Uji Kelayakan sebelum proses Musda X di laksanakan.
Otomatis Nirwan Arifuddin menjadi Bakal Calon tunggal Ketua DPD Golkar Bulukumba.
"Pelaksanaan Fit and Propper Test tidak ada, justru langsung dilaksanakan Musda, olehnya itu ada apa kok tidak dilaksanakan fit ini," ucap Andi Hamzah Pangki, Minggu siang.
Korcam Bulukumpa, Andi Danial mengatakan apabila pimpinan DPD I Golkar Sulsel menetapkan Nirwan Arifuddin sebagai ketua defenitif di Bulukumba, maka dipastikan 400 pengurus kecamatan dan 4500 pengurus desa akan hengkang dari partai.
" Ribuan kader Golkar akan hengkang karena ketidaknyamanan dalam berbuat dan berkarya untuk kepentingan Partai Golkar,kami telah berjuang dan berdarah-darah mengorbankan waktu hanya untuk kebesaran Partai namun tidak di akui sebagai Kader oleh Nirwan Arifuddin," tegas Andi Danial