Ketua DPD Front Persaudaraan Islam Sulsel, Faisal Silenang mengatakan deklarasi dilakukan sebagai bentuk persaudaraan umat Islam di Sulsel. Ia menegaskan Front Persaudaraan Islam berbeda dengan FPI yang telah dibubarkan oleh pemerintah.
"Pertama kami ingin sampaikan bahwa ini bukan Front Pembela Islam, tetapi Front Persaudaraan Islam. Bahwa singkatannya sama, masyarakat umum perlu mengetahui kami lebih mengedepankan ukhuwah, persatuan dan kesatuan untuk Islam Rahmatan Lil Alamin," ujarnya kepada wartawan usai deklarasi.
Faisal mengatakan ada perbedaan antara Front Pembela Islam dengan Front Persaudaraan Islam yakni dalam susunan kepengurusan. Ia menjelaskan jika di Front Pembela Islam ada imam besar, tetapi di Front Persaudaraan Islam tidak ada.
"Bisa dilihat susunan pengurus di sini, kalau dulu di FPI itu ada imam besar, kalau di sini tidak ada. Dulu kan ada Habib Rizieq, tapi sekarang untuk sementara tidak masuk dalam struktur ini," kata dia.
Faisal mengatakan visi misi Front Persaudaraan Islam Sulsel adalah untuk menjaga NKRI, Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, persatuan dan kesatuan.
"Deklarasi ini untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan menjaga silaturahim menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin," bebernya.
Faisal menambahkan saat ini sudah terbentuk 17 pengurus Dewan pimpinan wilayah di Sulsel. Selain itu, ada ribuan anggota yang terdaftar dalam Front Persaudaraan Islam Sulsel.
"Sudah ada 17 pengurus di kabupaten/kota di Sulsel. Keanggotaan ada ribuan, tapi ini mau kita konsolidasi internal dulu untuk inventarisir," ucapnya.(Indra)