Jane juga menjelaskan para peneliti dunia saat ini masih mempelajari varian tersebut. Para peneliti, kata dia, belum memastikan seberapa berbahaya virus tersebut dari sisi tingkat penularan maupun keganasan penyakit yang ditimbulkan dibandingkan dengan varian lain yang sudah ada.
Jane yang juga Doktor Bidang Penelitian Pelayanan Kesehatan dari Erasmus University, Belanda menuturkan, para peneliti juga masih mengkaji lebih jauh terkait efektivitas penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dalam mencegah varian tersebut.
Meski begitu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan menyegerakan vaksinasi.
Jane mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dengan varian baru virus Corona B.1.1.529 atau varian omicron. Masyarakat diimbau meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan dan menyegerakan vaksinasi sebagai langkah antisipasi.
"Varian baru virus Corona B.1.1.529 atau varian omicron telah ditemukan di sejumlah negara Afrika dan menjadi perhatian dunia setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikannya sebagai varian of concern (VOC)," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan mutasi varian Omicron diperkirakan menjadi penyebab peningkatan kasus secara eksponensial di Afrika Selatan dalam 2 pekan terakhir. Varian baru tersebut, kata dia, sangat diantisipasi karena mutasi varian ini mencapai lebih dari 50 pada spike protein lebih dari 30.
Di Belgia terdeteksi ada 26 kasus yang berasal dari wisatawan Mesir. Kasus serupa juga tercatat di Botswana dan Hong-kong yang masing-masing diperkirakan terbawa oleh pelancong dari Afrika Selatan.
Adapun, negara-negara lain seperti Australia, Israel, Swiss, Jerman, dan Inggris juga melaporkan bahwa virus ini telah ditemukan di negara mereka masing-masing. Secara total, hingga 29 November 2021, total kasus varian omicron yang terlaporkan telah mencapai 159 kasus dari 14 negara.
Sebelumnya, pemerintah menegaskan akan memperketat pintu masuk ke Indonesia, khususnya dari negara yang telah melaporkan adanya penyebaran varian Omicron.
Pemerintah juga bakal memantau kepulangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat libur Natal dan Tahun Baru. (Andi Ross Are)