Kondisi Pengungsi Pada Malam Hari |
Pasalnya, Kecamatan Pasilambena
dan Pasimarannu adalah dua Kecamatan terluar di Kabupaten Kepulauan Selayar
yang paling terdampak dan hanya berjarak kurang lebih 84 Kilometer dari pusat
gempa Magnitudo 7,4 yang berpotensi terjadi tsunami.
Kondisi terkini malam ini ribuan
warga di Empat Desa yang ada di Kecamatan Pasimarannu masih memilih bertahan
ditempat pengungsi sementara diatas puncak gunung didataran tertinggi di pulau
Bonerate tersebut.
Salah satu pengungsi bernama
Zainuddin yang akrab disapa Pak Moge saat dihubungi lewat sambungan telfon,
pada Rabu (15/12/2021) malam, mengatakan kepada Media bahwa saat ini dirinya
berserta keluarganya dan warga masyarakat Bonerate lainnya masih memilih
tinggal ditempat pengungsi karena alasan keselamatan.
"Kami masih bertahan
ditempat pengungsi sampai malam kedua ini, karena takut akan gempa susulan
dengan getaran seperti getaran pertama yang terjadi kemarin. Apalagi ada
himbauan Pemerintah Daerah, bapak Bupati kemarin agar masyarakat yang ada di
Pasimarannu dan Pasilambena untuk mencari tempat perlindungan atau tempat
pengungsian yang aman dan tetap tinggal menunggu hingga keadaan dinyatakan
benar-benar aman bagi warga untuk kembali kerumah masing-masing,"ungkap Pak
Moge
Lanjut Pak Moge manuturkan bahwa
intensitas gempa dengan getaran kecil masih terus terjadi, dari pagi sampai
malam hari ini sudah 5 (lima) kali terjadi. Kendati gempa yang masih terus
terjadi hanya getaran kecil tapi warga takut karena trauma akan terjadi gempa
seperti kemarin itu.
"Maklum pak warga kami
ketakutan dan trauma akan gempa yang berpotensi tsunami tersebut. Karena gempa
dan tsunami di Flores tahun 1992, akibanya juga dirasakan oleh warga masyarakat
pulau Bonerate ini. Hampir 30 tahun baru terjadinya lagi,"kata Pak Moge.
Ditanya terkait bantuan yang
sudah didapatkan warga, Pak Moge menjelaskan untuk saat ini warga sudah
mendapatkan dan menerima bantuan dari Pemerintah Desa berupa mie instan dan air
mineral, serta dari PMR berupa telur ayam.
"Saat ini yang sangat kami butuhkan ditempat pengungsi ini bantuan berupa beras dan selimut untuk anak-anak dan perempuan agar tidak kedinginan saat malam hari serta tenda supaya bisa ditempati berlindung saat siang hari ataupun saat hujan," tutur Pak Moge.
Namum diketahui 6 Desa pulau Lambego dan Pulau Bonerate masih bertahan mengungsi dengan sekitar 10 ribu warga.