Camat Pasimasunggu saat menemui pengungsian di dataran tinggi pada malamhari |
Meskipun BMKG sudah
mencabut peringatan dini Siaga Tsunami , namun hingga malam ini warga Massungke
tersebut masih memilih bertahan ditempat pengungsian karena takut akan
kemungkinan adanya gempa susulan dan tsunami.
“Saya baru pulang dari
lokasi dan saya dapatkan beberapa warga yang masih bertahan di pengungsian
karena takut pulang, khawatir dengan gempa susulan serta tsunami
terjadi,”ungkap Nurmawing.
Kekhawatiran mereka
memang beralasan kata Nur Mawing Sebab, dampak dari gempa NTT itu bukan cuma
berimbas pada Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. Melainkan juga berimbas
sampai di Pasimasunggu dan sempat merobohkan 4 unit rumah di Dodak, Desa
Massungke.
Bahkan Kata Nur Mawing,
bukan cuma warga Massungke Yang bertahan di pengungsian hingga malam ini,
melainkan juga warga Desa Labuang Pamajang juga masih ada yang bertahan di
pengungsian dengan alasan yang sama.
Untuk memastikan, apakah
para pengungsi merasa aman atau tidak kekurangan terhadap kebutuhan mendasar.
Camat Pasimasunggu bersama Kasi Ekbang Awaluddin SE serta didampingi Kanit
Intel Polsek Pasimasunggu Aipda Baso. M dan Babinkamtibmas Desa Massungke
Bripda Riswandi kembali menuju lokasi Pengunsian termasuk menyisir perkampungan
lainnya.
Sebelumnya Camat
Pasimasunggu Nur Mawing, telah memerintahkan jajarannya termasuk Sat Pol PP dan
Damkar setempat untuk melakukan posko dan tetap memantau perkembangan situasi
terbaru papar Nur Mawing.