Di hadapan tamu undangan yang hadir, Andi Utta menyampaikan selamat dan sukses atas grand opening tersebut. Menurutnya, Pizza Hut merupakan kuliner baru bagi masyarakat Bulukumba.
"Pizza hut adalah makanan yang tak seperti biasa. Ini kuliner baru sekaligus tempat ngumpul-ngumpul baru di Bulukumba," katanya.
Bupati berlatar pengusaha itu, berharap agar kuliner Bulukumba dapat lebih banyak lagi, sehingga bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke kabupaten berjuluk Bumi Panritalopi.
"Mungkin selama ini Pizza Hut kita cari di Makassar. Sekarang makanan ini sudah mewarnai kuliner Bulukumba," ujar Andi Utta.
Pemkab Bulukumba katanya, membuka kran bagi siapa saja yang ingin berinvestasi. Hanya saja, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
Ia menambahkan dengan masuknya investasi, maka akan berdampak pada terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat Bulukumba.
"Siapa saja bisa investasi di Bulukumba. Lapangan kerja baru pun terbuka," tuturnya.
Sementara itu, Distrik Manager Pizza Hut Bulukumba I Ketut Budiasa menjelaskan bahwa jumlah karyawan sesuai kebutuhan saja dulu.
"Karena ini opening, harus ada perbantuan dulu. Sekaligus memberi pelatihan bagi anak-anak yang kita rekrut di sini. Begitu mereka bisa, perbantuan ini pulang. Jadi nanti yang benar-benar menjadi karyawan adalah orang asli di sini," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa proses pelatihan sudah berjalan. Bahkan sebelum opening, Pizza Hut sudah melakukan rekrutmen calon karyawan selama 14 hari.
"Mereka mengikuti training. Magang lima hari. Kemudian ada training lagi selama lima hari. Jadi selama sepuluh hari mereka mendapat pelatihan," jelas I Ketut Budiasa.
I Ketut Budiasa mengatakan, Pizza Hut punya beberapa kelebihan. Selain segar dan empuk kata dia, jika memang ada sisa, maka pizza tersebut harus dibuang, sehingga tidak ada istilah dipakai berikutnya.
"Harga paling rendah ada Rp35 ribu. Murah-murah disiapin untuk masyarakat. Untuk pajak konsumennya pun tertulis di bill," ujar pria asal Bali itu.
Ia lebih dalam memuji Bulukumba punya potensi pariwisata dengan pantai yang natural, tinggal pemerintah mengelola penataannya.
"Ini mungkin masukan bagi saya, baik dari sisi akomodasi dipermudah, juga penginapan. Kita harap dapat tertata dengan baik," tukasnya.***