Kasubag Administrasi Kewilayaan Bagian Pemerintahan Setdakab Sinjai, Usman |
Kasubag Administrasi Kewilayaan Bagian Pemerintahan Setdakab Sinjai, Usman mengatakan bahwa alokasi dana kelurahan ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan di kelurahan dan menunjang kesejaheraan masyarakat.
Masing-masing kelurahan mendapatkan alokasi anggaran yang sama sehingga 13 kelurahan yang ada di Sinjau mendapatkan anggaran berkisar Rp 700 juta lebih.
Berdasarkan Permendagri Nomor 130 tahun 2018, anggaran kelurahan ini diperuntukkan untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana dan pemberdayaan masyarakat kelurahan.
"Jadi anggaran kelurahan ini betul-betul diperuntukkan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan sarana prasarana untuk kebutuhan masyarakat. Tidak boleh infrastruktur lain seperti pembangunan kantor" jelasnya. Jumat (22/7/2022)
Lebih lanjut Usman, dana kelurahan ini untuk pembiayaan yang berdampak langsung pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat. Seperti kegiatan pemberdayaan yaitu pembinaan posyandu, pengrmbangan UMKM dan kegiatan pencegahan stunting.
Sedangkan untuk sarpras seperti pemeliharaan atau pembangunan jalan lingkungan, jalan tani, pembangunan drainase, perbaikan sarana kesehatan serta sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Adapun realisasi penggunaan anggaran kelurahan hingga semester pertama ini baru berkisar 30 hingga 40 persen. Kegiatan yang terealisasi ini didominasi program pemberdayaan masyarakat.
"Untuk kegiatan sarpras atau pembangunan fisik memang pelaksanaan sementara dalam proses admnistrasi karena hampir kegiatan sarpras sudah diagendakan tapi kendala cuaca sehingga harus dilaksanakan setelah musim hujan," ungkapnya.
Sekedar diketahui 13 kelurahan di Sinjai yang mendapatkan dana kelurahan masing-masing 6 kelurahan di Sinjai Utara yaitu Balangnipa, Lappa, Biringere, Bongki, Lamatti Rilau dan Alehanuae.
Selanjutnya, Kelurahan Samataring (Sinjai Timur), Sangiasseri (Sinjai Selatan), Tassililu dan Balakia (Sinjai Barat), Mannanti (Tellulimpoe), Pasir Putih (Sinjai Borong) dan Samaenre (Sinjai Tengah).***