Dialog tersebut diinisiasi oleh Bendahara Umum DEMA UINAM, Wirawan Ady Pratama. Grand Topic Dialog Tersebut Adalah, "Memperkokoh Peran Generasi Z dan Milenial Dalam Menangkal Paham Radikalisme".
Dialog tersebut turut dihadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dan berkaitan, di antaranya AKBP Gregorius Liliek Tribhawono Iryanto yang mewakili Institusi Polda Sulsel, Akademisi Sekaligus Pakar Kajian Geopolitik Timur Tengah, Dina Yulianti, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Makassar, Zainal Ibrahim dan Ketua FKPT Sulawesi Selatan, Muammar Bakry yang juga adalah Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.
Bendahara Umum DEMA UINAM, Wirawan Ady Pratama memaparkan bahwa berdasarkan data penelusuran BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Ada 33 Juta Penduduk Indonesia yang Terpapar. Menurutnya, bukan tidak mungkin pemuda dan mahasiswa juga bagian dari hitungan angka 33 juta tersebut.
"Merespon hasil data dari BNPT itu, angka yang terpapar Radikalisme itu cukup besar, dan jangan-jangan pemuda dan mahasiswa masuk dalam penemuan tersebut. Apalagi mahasiswa itu sangat rentan, karena pengalaman saya bermahasiswa, biasanya mahasiswa itu mencari paradigma baru dalam melihat agama, dan paham radikalisme berpotensi menjangkit mahasiswa disaat-saat seperti itu," Ujar Wira, Sapaan Akrabnya.
Menurutnya, sebagai bentuk merespon hal tersebut, ia menginisiatif Dialog Akademik yang Bersifat Diskursif untuk Mengedukasi Mahasiswa, khususnya di kampus UINAM. Harapnya agar potensi-potensi terpapar Radikalisme itu sedini mungkin dapat dihilangkan.
"Maka dari itu, saya menginisiatif dialog ini dan dibantu dengan teman-teman pengurus DEMA UINAM, harapan dan tujuan kita sama, sesuai dengan komitmen almamater, yaitu menciptakan mahasiswa yang memiliki pemahaman utuh terhadap moderasi beragama adalah," tutupnya.***