Ilustrasi |
Informasi yang diterima, keduanya bernama Zaharuddin dan Khaeruddin. Mereka diketahui berangkat dari Desa Bontolebang dan akan menuju Pulau Jampea tepatnya di Desa Labuang Pamajang, Kecamatan Pasimasunggu, dengan menggunakan perahu katinting, pada Jum'at (26/8) siang.
Namun, ditengah perjalanan saat mereka berada diperairan sekitar Pulau Polassi, mesin perahu mereka mengalami kerusakan. Kemudian mereka menghubungi keluarganya di Desa Bontolebang, dan menyampaikan jika perahu mereka mengalami mati mesin.
Setelah menghubungi keluarganya, keduanya kembali berusaha memperbaiki mesin dan akhirnya mesin parahu kembali normal. Namun karena kondisinya sudah malam, akhirnya mereka memutuskan untuk bermalam dilaut disekitar Pulau Polassi.
Keesokan harinya, pada Sabtu (27/8) pagi, mereka kembali memberikan kabar kepada keluarganya di Desa Bontolebang, dan menyampaikan bahwa perjalanan menuju Pulau Jampea akan kembali dilanjutkan.
Setelah melewati Pulau Polassi, perahu mereka kembali mengalami kerusakan mesin, dan terbawa arus ke perairan sebelah barat Pulau Polassi, Kecamatan Bontosikuyu, Kepulauan Selayar.
Mereka sempat menginformasikan bahwa mesin perahu mereka rusak, dan sudah terbawa arus ke perairan sebelah barat Pulau Polassi, ujar keluarganya di Desa Bontolebang, kepada Pewarta, pada Sabtu siang.
Lanjut, sumber mengatakan, bahwa keduanya masing-masing beristri dengan orang Mangatti Desa Labuang Pamajang, Kecamatan Pasimasunggu.
Keluarga di Mangatti Desa Labuang Pamajang juga sudah ada yang keluar mencari, Pak. Tapi sekarang mereka juga sudah tidak bisa dihubungi, ujar sumber di Bontolebang.***