Ar Ebit Supadi, Ketua Umum Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Kabupaten Bulukumba. |
Pasalnya, Pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Bulukumba tersebut terindikasi dikerja semraut alias asal-asalan.
Proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bulukumba tersebut sendiri bernilai Rp 4.032.901.680.
Menurut Ketua Umum Mahasiswa Pancasila (Mapancas), Ar Ebit Supadi, Pekerjaan yang menghabiskan anggaran yang cukup besar tersebut harusnya dikerja sesuai RAB.
Namun Nyatanya, Dari hasil penelusuran Mapancas dilokasi proyek tersebut, Terdapat sejumlah kejanggalan dalam proses pengerjaannya.
"faktanya, Pekerjaan taludnya saja rusak hanya karena hujan dengan intensitas rendah, ditambah lagi galian yang sangat dangkal", ungkap aktifis yang akrab disapa Ebit tersebut, Senin, 8 Agustus 2022.
Lanjut Ebit menjelaskan, Sejumlah masyarakat setempat sudah mengeluhkan pekerjaan tersebut.
"sudah banyak masyarakat yang mengeluh dengan kualitas pekerjaan ini, tetapi tetap saja diteruskan oleh para pekerja",terang Ebit yang juga merupakan Pengurus MPI Bontotiro.
Olehnya, Ebit meminta kepada pihak rekanan dalam hal ini PT Cipta Bahagia Utama sebagai pelaksana proyek tersebut untuk bertanggung jawab.
"PT Cipta Bahagia Utama mesti bertanggung jawab sebagai pelaksana, Proyek ini kan menggunakan uang rakyat, jangan juga dikerja asal-asalan begitu, saya akan segera meminta masyarakat menghentikan pekerjaan ini sembari mendesak Dinas PUPR untuk melakukan evalusi terhadap pekerjaan yang memalukan ini", tegas Ebit.
Tak hanya menyoroti rekanan, Ebit juga meminta kepada konsultan pengawas dalam hal ini CV Geometrik Pratama Konsultan agar dapat bekerja profesional mengawasi proyek tersebut.
"konsultan pengawasnya juga ngak jelas dalam mengawasi pekerjaan, buktinya hasil kerjanya jauh dari harapan. kuat dugaan pihak rekanan dan konsultan pengawas ini ada main mata", ujarnya.
Ditempat terpisah, salah satu masyarakat saat ditemui atas nama Andi Syahiruddin Fadli yang setiap harinya melintasi Dusun Dohung, Desa Buhung Bundang, Kecamatan Bontotiro membenarkan kondisi proyek tersebut.
''Setiap Harika lewati ini jalan dan melihat itu pekerjaan, memang parah sekali itu proyek dia kerja, insyaallah kalau mauji dihentikan ini pekerjaan pasti saya ikut, karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak", Pungkasnya.***