Hanya saja, Bansos tersebut menuai sorotan di kalangan masyarakat, pasalnya ada dugaan orang meninggal didata untuk mendapatkan bantuan.
Hal ini menimbulkan pembicaraan di kalangan masyarakat hingga diunggah oleh salah satu netizen di facebook.
Akun facebook @Anjai membeberkan adanya data orang meninggal yang mendapat bantuan sosial dari Dinas Sosial Selayar.
"Bagaimana ini Dinsos, Yg paling Bertngung jawab soal data penyaqluran BLT BBM. Masa biar orang yg sudah bertahun2 meninggal masih jg dikasih BLT (minyak goreng,BBM dan Bantuan2 lain), dan Anehnya lagi data ini terus berulang.Emang disana yg meninggal inni masih perlu jg kah BBM...? Atau mungkar dan nakir ini jg jual BBM," tulisnya di akun Facebook dilansir sulsellima.com, Jumat (16/9/2022).
Mengenai dugaan tersebut, data orang meninggal mendapat bantuan sosial juga dikomentari banyak netizen lainnya.
Diketahui, data penerima bantuan sosial untuk Kabupaten selayar, tercatat sebanyak 7.531 Keluarga Penerima Manfaat.
Penerima adalah warga yang namanya terdaftar sebagai penerima bantuan program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan atau PKH dan bantuan BLT BBM ini akan disalurkan melalui kantor Pos.
Andi Hikmah salah seorang penggiat dan pemerhati pembangunan di Kepulauan Selayar menyebut bahwa penyaluran bantuan sosial BLT BBM untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak
Hanya saja Hikmah mempertanyakan keakuratan data penerima bantuan di Selayar.
"Termasuk data penerima yang telah meninggal dan pindah apakah sudah dimutahirkan kembali oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mengingat jumlah tujuh ribu lebih adalah angka terbatas dari seratus ribu lebih warga di 11 kecamatan didaerah kepulauan ini," ujar Hikmah.
Menurut Hikmah, seharusnya data yang ada bisa dibuka secara online ke publik sambil menunggu masukan sebelum disalurkan.
Mengenai tudingan ini, Kepala Dinas Sosial Selayar yang dikonfirmasi sulsellima.com enggan memberi jawaban dan memilih mengabaikan pertanyaan.***