Sejumlah aktifis PMII Bulukumba tersebut menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Bulukumba.
Dalam orasinya, PMII Bulukumba meminta DPRD Bulukumba untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak RSIA Yasira dan seluruh klinik yang ada di Kabupaten Bulukumba terkait terkait Andalalin dan Amdal.
PMII Bulukumba menduga, bahwa sejumlah rumah sakit dan klinik swasta di Kabupaten Bulukumba memiliki persoalan Andalalin dan Amdal dalam izin operasionalnya.
"Kami meminta DPRD untuk melakukan RDP dengan pihak RSIA dan Semua klinik yang beroperasi di kabupaten bulukumba dan semua OPD yang bersangkutan dalam terbitnya izin operasional untuk mendiskusikan dugaan kami bahwa tidak memiliki andalalin dan amdal", kata Herman selaku koordinator lapangan dalam orasinya.
Herman juga meminta kepada kepada pihak RSIA Yasira Bulukumba untuk segera menyelesaikan persoalan kemacetan yang kerap terjadi di depan rumah sakit tersebut.
"untuk segera menyelesaikan persoalan kemacetan di depan RSIA Yasira dan seluruh klinik yang Beroperasi di kabupaten Bulukumba karena terkesan mengabaikan Andalalin", tegas Herman.
Herman menyebut, bahwa aksi unjuk rasa PMII BUlukumba hari ini merupakan bentuk klarifikasi sejumlah dugaan yang mereka temukan dilapangan.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa PMII Bulukumba awalnya akan di gelar di empat titik aksi.
Hanya saja, demi menjaga ketertiban dan kemananan jalan seputar Kota Bulukumba demi menghormati kegiatan Porprov Sulsel 2022 maka aksi unjuk rasa tersebut hanya berlangsung di dua titik.***