 |
Martiana mengaku, jika tudingan itu sungguh tidak benar. Tentu juga menyakiti hati mereka, mereka berjuang tanpa lelah.
Ia mengaku, 3 hari lalu, salah satu guru ASN di SMP 39 Jinato mengalami gangguan kesehatan yang mengkhawatirkan.
Saat itu salah satu guru ASN yang ditempatkan di sana mengalami gangguan pernafasan dan sakit pada bahagian dada.
Sih guru ASN itu meminta izin untuk melakukan pengobatan. Karena tidak ada Rumah Sakit dan Apotek di daerah itu, sih guru meminta pulang untuk melakukan pengobatan.
"jadi kalau dibilang bermingg-minggu tidak ada guru ASN, itu tidak benar. Karena ada guru ASN kami di sana. hanya saja 3 hari lalu sakit, dan saya memberi izin pulang berobat dulu,"ucapnya kepada awak media. Jumat 18 November 2022
Ia juga pun mengaku jika kejadian ini baru pertama kalinya terjadi. Sehingga perlu kebijaksanaan banyak pihak, termasuk orang tua murid.
Marti mengaku, dalam mengasuh murid sebanyak 72 orang, perjuangannya cukup berat jika ada urusan kedinasa ke ibukota daerah.
Saat berkunjung ke daratan Kota Benteng, mereka harus menahan hasrat untuk segera kembali ke Pulau Jinato, kecamatan Takabonerate tempatnya mengajar.
"kalau kami ada urusan di daratan, kami tidak langsung pulang kasihan. Kami harus menunggu lagi sampai beberapa hari karena transportasi ke Pulau Jinato itu hanya 1 kali 1 minggu, klau Feri" pintanya.
"Untuk kapal Pelni hanya beroperasi 2 kali selama 1 minggu," tambahnya.
Marti mengaku telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan mengenai kejadian ini. Ia pun berharap segera ada kebaikan dan kebijaksanaan.***