Ilustrasi PPS Pemilu 2024 |
SINJAI, SULSELLIMA - Proses perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pileg 2024 untuk KPUD Sinjai telah berakhir dengan dipilihnya 3 orang anggota PPS tiap desa di 9 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Namun, ada beberapa anggota PPS yang terpilih tersebut terindikasi berafiliasi dengan partai politik (Parpol).
Dugaan ini muncul, setelah nama-nama PPS tersebut masuk dalam Sistem Informasi Parpol (Sipol) dan di portal publikasi pemilu dan pemilihan (infopemilu.kpu.go.id/pemilu/cari_nik)
Baca Juga: Hadapi Pemilu 2024, Sentra Gakkumdu Bawaslu Takalar Siap Lakukan Penindakan Pemilu
Pengumuman PPS Desa Bonto Tengnga Kecamatan Sinjai Borong, Andi Herawati nomor urut 31.Foto: tangkap layar pengumuman KPU Sinjai |
Termasuk di Kecamatan Sinjai Borong, ditemukan salah seorang anggota PPS di Desa Bonto Tengnga, hingga berita ini terbit, namanya masih terdaftar di dalam Sipol dengan keanggotaan terdaftar di Partai Golongan Karya (Golkar).
PPS yang dimaksud dan berafiliasi dengan partai politik Golkar yakni perempuan atas nama Andi Herawati.
Dalam pengumuman hasil seleksi PPS yang dikeluarkan oleh KPUD Sinjai dengan nomor 0167/PP.04.1-PU/7307/2023 tentang penetapan hasil seleksi calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilihan Umum Tahun 2024, Andi Herawati berada di urutan 31 dengan nomor pendaftaran 14-7307072008224.
Nama Andi Herawati, PPS Desa Bonto Tengnga Sinjai Borong yang dinyatakan lolos namun berafiliasi dengan partai politik partai Golkar. Foto: Tangkap layar info pemilu |
Baca Juga: Perangkat Desa dan Tim Pemenagan Pilkada Lolos Jadi Panwascam di Selayar
Dan saat dilakukan pencocokan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai dengan DPT yang bersangkutan yakni 7307074509840001, terdaftar dengan nama Andi Herawati, Partai Politik Partai Golkar dan terdaftar dalam Sipol.
Diketahui, Andi Herawati merupakan incumbent anggota PPS periode sebelumnya.
Atas adanya afiliasi Andi Herawati dengan Partai Golkar dan lolos seleksi PPS Desa Bonto Tengnga, menimbulkan tanda tanya di warganet khususnya di Grup Facebook (Issenga) Info Bonto Tengnga, yang mengatakan bahwasanya Bawaslu sedang tertidur pulas dan Mager (Malas Bergerak).
Ciutan Warganet di Info Sinjai Borong terkait anggota PPS yang terpilih merupakan anggota parpol aktif. Foto: tangkap layar fb |
"Sekedar lewat om,apa kabar Bawaslu ini.malas gerak ,atau lagi bobo syantik, sengaja di diamkan atau apa nih 🤣.kok bisa yah orng yang yang masih aktif di parpol lolos masuk di PPS(panitia pemungutan suara)
#sengaja kecolongan
#bawaslu lagi mager
#penegak/pelanggar aturan ðŸ¤" demikian ciutan warganet di Info Bonto Tengnga.
Menyusul adanya temuan itu, warganet meminta Bawaslu untuk segera merekomendasikan kepada KPU Sinjai agar mencermati PPS-PPS yang telah ditetapkan sebagai badan Ad-Hoc Pemilu di tingkat desa, karena adanya dugaan mereka merupakan anggota parpol.
Sejatinya penyelenggara pemilu baik tingkat desa dan kecamatan (PPS-PPK) harus netral dan tidak berafiliasi dengan partai politik.
Atau benarkah indikasi bahwasanya KPU dikendalikan oleh orang-orang yang punya kepentingan di perhelatan pesta demokrasi pada Februari 2024 mendatang dan Bawaslu sebagai lembaga independen yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilu di seluruh wilayah NKRI terkhusus di Kecamatan untuk tidak bobok syantik bahkan menjadi Mager (Malas Bergerak).
Sebagaimana pemeo yang kini sering kita dengar bahwa pendaftar penyelenggara pemilu yang memiliki skill profesional dan SDM mumpuni banyak dikalahkan oleh "Dekkeng" atau bekingan orang dalam. ***