“Insya Allah kita resmikan masjid ini dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim,” kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Ia pun mengapresiasi, Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang telah menyelesaikan pembangunan masjid yang berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi ini dan dapat diselesaikan pembangunannya.
“Begitu besar perjuangan Bapak Bupati semangatnya tidak pernah kendor, mau menyelesaikan apa yang diamanahkan. Taro Ada Taro Gau (Apa yang terucap dari mulut haruslah teraktual), beliau memiliki komitmen untuk membangun,” sebutnya.
Nama masjid yang diambil dari salah satu dari 10 sahabat Rasullulllah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan desain minimalis yang indah dan cantik. Masjid ini dibangun sebagai wujud perhatian untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata di Bumi Panrita Lopi, serta menjadi ikon atau magnet baru di Bira.
“Ini sudah ada bangunannya, kita jadikan ikon. Ini juga bisa menjadi magnet ke Bira,” ucap Gubernur.
Masjid ini terdiri dari dua tingkat dengan desain minimalis didominasi warna putih dan abu-abu. Dapat menampung hingga 250 jamaah. Lengkap dengan fasilitas berwudhu dan toilet. Merupakan salah satu bagian dari Bantuan Keuangan Pemprov Sulsel tahun anggaran 2022 untuk Kabupaten Bulukumba senilai Rp 19 Miliar.
Diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan pengunjung untuk melaksanakan kewajiban ibadah sholat secara tenang dengan fasilitas ibadah yang representatif tepat di pusat wisata Bira. Sehingga dapat melaksanakan ibadah tepat waktu.
“Berwisata boleh, tapi ingat juga akhirat. Dengan semakin banyaknya pengunjung datang ke Bira, maka akan semakin meningkatkan perekonomian,” harapnya.
Ia pun mengajak bersama-sama memanfaatkan fasilitas ibadah ini dengan baik dan memakmurkannya.
“Mari kita isi masjid kita. Masjid tempat beribadah, kearifan lokal dan kekuatan peradaban,” sebutnya.
Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menyampaikan penghargaan kepada Gubernur karena bersedia meresmikan masjid secara langsung.
“Alhamdulillah sudah ada masjid di sini yang bisa di tempati salat. Ketika orang datang berwisata. Karena selama ini tidak ada masjid di sini, masjid lain jauh di luar. Jadi kalau mau Jumatan harus berkendara keluar,” jelasnya.
Selama proses pembangunannya, Andi Utta sapaan akrab Bupati mengaku terus memantau dan memberikan masukan untuk desain masjid yang dibangun di atas laut ini.(*)