Dikonfirmasi, Kapospol Buki Aipda Suardi, kepada Pewarta mengatakan jika saat kebakaran terjadi, pemilik rumah tidak berada dilokasi dan telah meninggalkan rumahnya sejak siang. Nanti pemilik rumah mengetahui rumahnya terbakar setelah ditelepon oleh tetangganya.
"Sekitar pukul 11. 00 Wita, saudara Supriadi telah meninggalkan rumahnya menuju ke Batangmata, sekaligus menjemput istrinya di SMA Negeri 2 Selayar", kata Aipda Suardi.
Aipda Suardi menjelaskan jika rumah saudara Supriadi tersebut terdiri atas 2 bagian, yakni bagian depan merupakan rumah panggung dan bagian belakang rumah batu yang dijadikan sebagai dapur.
Kejadian kebakaran diketahui saat Sartika Dewi (42), rekan usaha korban yang sementara menggoreng pisang di rumah batu, kemudian tiba-tiba mencium bau hangus. Sontak, Sartika langsung mengecek tabung yang dipakai menggoreng karena dikiranya bau hangus itu berasal dari tabung yang digunakan.
Namun setelah tabung dicek, ternyata tidak terjadi apa-apa, sehingga kemudian saksi menoleh keluar kearah selatan dan melihat rumah bagian depan sudah terbakar di bagian atapnya.
"Dalam kejadian ini, ada 2 (dua) armada mobil milik pemadam kebakaran dikerahkan, namun karena api yang begitu cepat menjalar ke seluruh bagian rumah panggung, sehingga tidak ada barang yang bisa diselamatkan", jelas Suardi.
Adapun barang milik korban yang terbakar, kata Aipda Suardi, yakni TV 3 (tiga) buah, kulkas, kompor gas, alat-alat dapur seperti panci, piring dll, pakaian dan Ijazah SD, SMP dan SMA, SK kontrak atas nama korban Supriadi. Ijazah SD, SMP dan SMA atas nama Edianto dan Dahliana, lemari 5 buah, kasur 4 buah masing-masing 2 (dua) buah spring bad dan 2 kasus terbuat dari kapuk.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut, namun menurut Aipda Suardi diperkirakan korban mengalami kerugian sekitar Rp. 200. 000. 000 (Dua Ratus Juta Rupiah).***