Lapas Kelas IIA Bulukumba, salah satu lapas di wilayah Sulawesi Selatan yang terus berupaya meningkatkan pembinaan yang signifikan bagi warga Binaan, salah satu bukti bentuk kegiatan pembinaan yang dilakukan adalah dibentuknya Blok santri.
Dalam rilisnya ke media ini pada Selasa (4/7/2023), Mut Zaini menyampaikan tujuan pembentukan Blok Santri tersebut; "Blok Santri ini ini kami bentuk untuk lebih masif dalam proses pembinaan mental dan rohani warga binaan, yang kami kerjasamakan dengan Pondok Pesanteran Markaz Imam Nawawi serta Majelis Dai Muda Pusat Bulukumba, WBP yang berada dalam blok santri dibina khusus dan memiliki kurikulum ajar tersendiri seperti pendidikan pesantren di luar,".
Pimpinan Pondok Pesantren Markaz Imam Nawawi yang menjadi Pembina Khusus Blok Santri, Ustadz Abdurrahman menyampaikan “Alhamdulillah berkat dukungan dari Bapak Kalapas dan Petugas Lainnya Blok santri terus mengalami kemajuan terutama dibidang hafalan dan dakwah terbukti salah satu Santri WBP atas nama Rahmat Hidayat telah mampu menghapal sampai 3 Juz selama menjalani pidana di Lapas, ”ungkapnya,
Sementara itu, Ustadz Ikhwan Bahar Ketua Majelis Dai Muda Pusat Bulukumba menambahkan; "Selain pembinaan bacaan dan hafalan Alquran, santri Lapas juga kami bimbing dalam hal ibadah seperti adzan, imam shalat dan praktek penyelenggaraan jenazah s serta latihan Ceramah dan kami berikan wadah untuk mengaplikasikan ilmunya melalui pemberian jadwal ceramah Ramadhan dan khutbah Jumat dari santri Lapas,“.
Mut Zaini juga menyampaikan bahwa santri Lapas diberikan kesempatan setiap pekan ke 4 di hari Jum’at untuk Khutbah dan pada tarwih bulan Ramadhan kemarin beberapa santri menjadi imam, serta sholat idul adha ini yang menjadi imam dari Blok Santri bahkan ada yang kita keluarkan ceramah Ramadhan kemarin yang di damping
Ketua Dai Muda dan Petugas Lapas.“Blok Santri ini sudah berjalan sekitar dari satu tahun dibentuk dengan menggandeng pihak dari Luar, Ponpes Markaz Imam Nawawi dibawah pimpinan Abd Rahman dan Majelis Dai Muda Bulukumba yang diketuai Ustadz Ikhwan Bahar serta Penyuluh Agama dari Kemenag Bulukumba, dan hasilnya sudah bisa kita lihat, Alhamdulillah beberapa dari mereka sudah menjadi Hafidz dan bisa berdakwah, semoga apa yang mereka dapatkan dapat bermanfaat bagi masyarakat disekitar mereka nantinya,” tambah Mut Zaini.
Kepala divisi pemasyarakatan Dr. Suprapto melalui aplikasi chat WhatsApp mengapresiasi inovasi yang dilakukan Lapas Bulukumba.
"Apa yang dilakukan Lapas Kelas II A Bulukumba patut kita apresiasi dan jadi contoh bagi Lapas dan Rutan lain, untuk membentuk blok santri demi meningkatkan potensi WBP demi menciptakan pembinaan bagi mereka, agar menjadi manusia seutuhnya dan memiliki kualitas kepribadian,”ungkap Supranto.***