Sebagai salah satu daerah yang menerapkan Peraturan Daerah bernuansa Syariah, masyarakat kabupaten Bulukumba menjadi salah satu daerah yang menolak aksi tersebut.
Jauh hari, dalam rapat koordinasi Majelis Ulama' Indonesia Kabupaten Bulukumba telah mewanti wanti pergerakan LGBT dalam Musyawarah Koordinasi pada tanggal 26 Juni 2023 dimana salah satu pembahasannya ialah penanganan penyakit menular seksual yang kian hari meningkat di kabupaten Bulukumba.
Hal ini disampaikan langsung oleh ust. Jusman M, S.Pd. selaku pengurus MUI Bulukumba Komisi Ukhuwah yang juga selaku Ketua DPD Wahdah Islamiyah Bulukumba mengenai hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan di Kantor Sekretariat Majelis Ulama' Indonesia Kabupaten Bulukumba Islamic Center Dato' Tiro Lantai 2 (27/07).
"Bagaimana MUI Bulukumba bersinergi dengan pemerintah dan ormas Islam yang lain untuk menekan tingkat kenaikan masalah kemaksiatan di Bulukumba, yang hangat dibicarakan itu meningkatnya penyebaran HIV/AIDS. Bulukumba menempati posisi keempat terbanyak di Sulawesi Selatan, ini yang menjadi sorotan kita," ungkapnya.
Pada hari jum'at kemarin (07/07) sebanyak 54 khatib Wahdah Islamiyah Bulukumba yang tersebar diseluruh masjid DPD dan binaan Wahdah Islamiyah Bulukumba secara serentak mengangkat tema khutbah yang sama, Katakan Tidak Pada LGBT.
"Jama'ah Jum'at yang berbahagia, dosa merupakan pantangan terbesar bagi orang yang bertakwa apalagi dosa besar, dosa yang dapat membinasakan seorang hamba di hadapan Allah Azza wajalla. Diantara dosa besar yang akhir akhir ini viral bahkan dikampanyekan adalah aktifitas LGBT yaitu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender," tegas Ust. Subhan Halik Khatib Masjid Nurah At Tuwaijiry, Caile.
Menanggapi fenomena tersebut, melalui Kajian Spesial bulanan Masjid Islamic Center Dato' Tiro Kabupaten Bulukumba, Ust. Saifullah Abu Dirar, S.Pd.I. mengangkat kisah kebinasaan Kaum Sodom sebagai tema utama yang insyaallah akan dilaksanakan pada malam ini (15/07).***