Berdasarkan dengan hal tersebut, sehingga masyarakat yang memiliki lahan di pinggir sungai itu bersepakat mendatangkan alat berat untuk melakukan pengerukan.
Dalam aktivitas pengerukannya, material batu gunung, sirtu serta pasir yang membuat kedangkalan digeser ke pinggir. Hanya saja dikarenakan menumpuk, makanya dimanfaatkan untuk digunakan bahan pembangunan infrastruktur, adapun hasilnya. Itu digunakan untuk membiayai sewa alat berat beserta dengan BBMnya.
Umar salah satu warga yang ditemui media ini di lokasi pengerukan sungai, dia mengaku jika dengan aktivitas pengerukan tersebut sangat bermanfaat.
"Dengan dikeruknya sungai tersebut, ini akan menimbulkan hasil yang baik terhadap kebun kami. Pastinya nanti air tidak meluap lagi ke kebun yang bisa merusak tanaman merica", ucapnya. Minggu, 6 Agustus 2023.
Olehnya kata Umar Berharap, agar pengerukan tersebut bisa berlanjut sampai dengan sungai tidak dangkal dan pinggirannya bisa ditanggul.
"Kalau saya ia berharap ini dilanjutkan, lagian masih ada juga beberapa orang tetangga kebun yang minta agar lokasinya juga dikeruk," tambahnya.
Sementara itu, Arsyad yang juga pemilik lokasi sepanjang lebih dari seratus meter tersebut. Juga meminta agar pengerukan sungai di Biangkeke tersebut tetap dilanjutkan.
"Kami minta dilanjutkan dan kami tidak setuju kalau dihentikan ini. Kan belum selesai semua dikeruk yang dangkal,”bebernya
Arsyad lebih jauh menjelaskan, jika saat ini masih banyak masyarakat yang minta untuk dilanjutkan ini pengerukan, sebab kata, masih banyak masyarakat lain yang meminta agar tetap dilanjutkan sehingga sungai di pinggir kebunnya juga dikeruk.
"Kita lihat sendiri pak, ini banyak masyarakat yang hadir, dan mereka semua minta untuk dilanjutkan." Tutupnya.***