Potret pelajar di Kampung Malahing yang menggunakan kapal ojek untuk menuju sekolah di darat. |
Pelajar Kampung Malahing Mesti Sekolah di Darat dengan Naik Kapal Ojek
KALTIM, SULSELLIMA - Kampung Malahing, yang terletak di wilayah pesisir Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, menghadapi tantangan serius dalam hal akses pendidikan. Saat ini, sekitar 10 pelajar dari kampung ini harus menyeberangi perairan dengan waktu tempuh 20-30 menit setiap hari untuk mencapai sekolah di darat.
Ketua RT 30 Kampung Malahing, Nasir Lakadda, mengungkapkan bahwa pelajar di kampung tersebut harus berangkat pagi dan pulang menjelang sore setiap hari. Meskipun ada semangat besar di kalangan mereka untuk mendapatkan pendidikan, tantangan yang dihadapi cukup besar.
"Saya sebenarnya sangat bersyukur melihat anak-anak Malahing mau bersekolah di tengah keterbatasan yang ada. Saya harap ini (biaya transportasi) menjadi perhatian pemerintah," ujar Nasir.
Sebelumnya, kampung ini menerima bantuan kapal dari perusahaan, tetapi kapal tersebut sekarang dalam kondisi rusak berat.
Meskipun kondisi mesinnya masih baik, kapal ini bocor di beberapa tempat. Ini telah memaksa para pelajar dan warga lokal untuk mengeluarkan biaya tinggi untuk menyewa kapal lain.
Biaya transportasi sekarang mencapai sekitar Rp 300 hingga 350 ribu per bulan, sementara pendapatan mereka tidak menentu setiap hari. Hal ini menjadi beban tambahan bagi para orang tua dan wali siswa yang mencoba memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.
Namun, penting untuk dicatat bahwa di Kampung Malahing hanya tersedia sekolah dasar (SD).
Oleh karena itu, para pelajar yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya harus menempuh jalur darat untuk mengikuti ujian nasional.
Semua permasalahan ini menyoroti pentingnya akses pendidikan yang setara bagi semua anak di Indonesia, terlepas dari lokasi geografis mereka. ***
Penulis: MUHAMMAD YUNUS