Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Wanhar dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa 7 November 2023.
“Dapat kami sampaikan bahwa dari rencana penerima BPBL di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bulukumba pada tahun ini sebanyak 718 rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan. Sampai dengan tanggal 27 Oktober 2023 telah menyala sebanyak 593 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan,” kata Wanhar.
Program ini, lanjutnya merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik.
“Hingga September tahun 2023, Rasio Elektrifikasi (RE) nasional telah mencapai 99,74%. Masih terdapat 0,26% rumah tangga belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil (remote area) khususnya daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal atau 3T,” terang Wanhar.
Turut hadir dalam peresmian pasang baru ini, Wakil Bupati Andi Edy Manaf, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Andi Yuliani Paris dan sejumlah kepala desa yang menjadi sasaran bantuan pasang baru listrik.
Andi Yuliani Paris menyampaikan bahwa kegiatan BPBL ini adalah salah satu program yang sangat didorong oleh Komisi VII. "Sampai sekarang masih banyak warga yang menyalur listrik dari tetangga, kita akan terus berjuang agar elektrifikasi bisa menjadi 100% agar tidak ada lagi masyarakat yang menyantol," ungkap Andi.
Senior Manager Niaga dan Management Pelanggan PT PLN (Persero), Darmadi menyampaikan bahwa PLN mendukung penuh upaya pemerintah dalam menyalurkan program BPBL.
"Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap program yang dirancang pemerintah. Semoga dengan adanya listrik ini mampu mendorong produktivitas dan geliat perekonomian bagi masyarakat penerima manfaat maupun secara umum," ungkap Darmadi.
Sementara itu Andi Edy Manaf menyampaikan terima kasih atas program bantuan pasang baru listrik bagi keluarga tidak mampu ini. Menurutnya bantuan menjadi berkah tersendiri bagi keluarga kurang mampu karena tidak lagi harus ma'cantol (menyambung) dari tetangga.
"Program Pasang Baru Listrik ini sangat patut kita syukuri dan apresiasi bersama karena program ini telah membangkitkan harapan hidup warga untuk lebih maju dan berkembang. Dan paling tidak, seluruh rumah tangga di desa dan kelurahan sudah bisa mencapai 100 persen," ungkapnya.
Muh Ardi (30 tahun) asal Desa Bonto Bangun adalah salah satu penerima manfaat program BPBL di Kabupaten Bulukumba. Ardi menceritakan setelah diberi bantuan listrik gratis dari Pemerintah, keluarganya mengaku senang dan bersyukur.
“Alhamdulillah senang banget, mau masang listrik sendiri dari dulu, hanya belum ada uangnya, syukur dapat bantuan dari pemerintah,” ungkap Ardi.
Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan listrik, ayah dua orang anak ini menyalur listrik dari rumah orang tuanya. Adanya program bantuan pasang listrik gratis membuat pria yang sehari-hari bekerja di alat penyewaan tenda dan kursi ini, mengaku senang akhirnya bisa punya meteran listrik sendiri.(*)