Jaringan Nasional Go Gibran
Pemilih Muda sebagai Penentu Kemenangan di Pemilu dan Pilpres 2024
JAKARTA , SULSELLIMA - Pemilih muda, yang mencapai hampir 60 persen dari total pemilih Pemilu dan Pilpres 2024, dianggap sebagai kekuatan penentu.
Sekretaris Jenderal Jaringan Nasional Go Gibran, Azwar Muhammad menyatakan perlunya capres-cawapres memahami transformasi dan perkembangan anak-anak muda saat ini.
Dalam sebuah diskusi, Azwar menekankan pentingnya merumuskan program-program yang berdampak langsung pada kehidupan pemilih muda.
Azwar mengidentifikasi perbedaan signifikan antara anak-anak muda sekarang dan generasi sebelumnya, menciptakan kebutuhan untuk menjawab gaya hidup dan cita-cita baru mereka.
Dalam konteks bonus demografi Indonesia hingga 2045, Azwar mempertanyakan bagaimana negara akan memanfaatkannya, terutama dengan populasi usia produktif yang mencapai sekitar 190 juta.
Jaringan Nasional Go Gibran, yang terbentuk dalam waktu kurang dari sebulan di 22 provinsi, menjadi inisiatif yang luar biasa. Azwar menyoroti pentingnya fokus pada ekonomi digital dan transformasi ekonomi, dengan membawa isu-isu yang berdampak langsung pada kehidupan anak-anak muda.
Sementara itu, prestasi Gibran dalam mentransformasi Kota Solo diakui sebagai langkah positif, yang kini perlu ditingkatkan ke tingkat nasional sebagai gerakan pembangunan.
Politisi muda Partai Golkar, Adi Baiquni, menegaskan bahwa 2024 adalah waktu bagi anak-anak muda untuk konsolidasi dan partisipasi maksimal dalam Pemilu.
Pengamat politik Ujang Komaruddin menyoroti pentingnya melihat kapasitas dan integritas calon presiden dan wakil presiden, dengan penekanan khusus pada seriusnya paslon dalam menangani isu korupsi.
Dengan demikian, pemilihan pemimpin harus memperhitungkan integritas dan fokus pada isu-isu yang relevan dengan pemilih muda.
"Seorang pemimpin, siapapun dia harus memiliki integritas. Penyakit kita ini korupsi. Kalau orde baru dulu korupsi di bawah meja, kalau sekarang meja-mejanya di korupsi," sindir Ujang. ***