Ilustrasi kegiatan belajar dengan implementasi kurikulum Merdeka Belajar di SDN 187 Maccini Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. (Foto:dok_sulsellima) |
JAKARTA, SULSELLIMA - Pemerintah Indonesia menganggarkan dana sebesar Rp665 triliun untuk sektor pendidikan, dengan fokus pada perluasan wajib belajar dan bantuan pendidikan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Presiden Joko Widodo terhadap pembangunan di sektor pendidikan, khususnya dalam konteks kebijakan dan gerakan Merdeka Belajar.
"Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia," kata Nadiem beberapa waktu lalu.
Berikut adalah target dan alokasi dana untuk program prioritas pendidikan di tahun 2024:
1. Program Indonesia Pintar (PIP): Menargetkan 18.594.627 siswa dengan alokasi anggaran Rp13,4 triliun.
2. KIP Kuliah: Ditargetkan untuk 985.577 mahasiswa dengan alokasi anggaran Rp13,9 triliun.
3. Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM): Menargetkan 3.943 siswa dengan alokasi Rp107 juta.
4. Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik): Ditargetkan untuk 9.276 mahasiswa dengan alokasi Rp7,7 miliar.
5. Bantuan Operasional Satuan (BOS) Pendidikan: Alokasi sebesar Rp59,4 triliun dengan rincian:
- a. BOS: Rp53,8 triliun
- b. BOP PAUD: Rp4 triliun
- c. BOP Kesetaraan: Rp1,6 triliun.
6. Tunjangan Guru ASND: Dialokasikan sebesar Rp56,6 triliun dengan rincian:
- a. Tunjangan Profesi Guru (TPG): Rp53,3 triliun
- b. Dana Tambahan Penghasilan (DTP): Rp1,3 triliun
- c. Tunjangan Khusus Guru (TKG): Rp2 triliun.
7. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan :Dialokasikan sebesar Rp15,29 triliun untuk pemenuhan sarana prasarana di 12.626 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, meliputi jenjang PAUD, SD, SMP, SKB, SMA, SLB, dan SMK.***