SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Bawaslu menemukan adanya 10 pemilih ilegal yang melakukan pencoblosan di 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berbeda selama proses Pemilu 2024 di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Panwaslu Kecamatan Benteng dan Bontoharu telah mengeluarkan surat rekomendasi untuk dilaksanakannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 021 dan TPS 017 di Kelurahan Benteng Selatan Kecamatan Benteng, serta TPS 002 di Lingkungan Balang Sembok Kelurahan Putabangung, Kecamatan Bontoharu.
Berikut jadwal PSU yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Februari 2024:
- TPS 17 Benteng Selatan untuk tingkatan PPPWP
- TPS 21 Benteng Selatan untuk tingkatan PPWP, DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi
- TPS 2 Putabangun untuk tingkatan PPWP, DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi.
Pengawas TPS bersama Panwascam menemukan 10 pemilih yang diberikan hak memilih oleh Petugas KPPS dalam proses pemungutan suara pada 14 Februari lalu.
Berikut nama-nama 10 pemilih ilegal di TPS tersebut:
1. Indah Rahayu Kecamatan Pasimarannu
2. Sri Haryani Bahar
3. Jernih, S.PdI
4. Rina Fatmasari
5. Patmawati
6. Saifullah
7. Andi Syamsul Bahri
8. Amir HS
9. Wulandari Ayu Ningsih
10. Jinara
Mereka hanya menggunakan KTP Elektronik yang ditunjukkan kepada petugas KPPS tetapi tidak tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) maupun Daftar Pemilih Tambahan di ketiga TPS tersebut.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar, Nurul Badriah, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa tindakan telah diambil pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Sebelum rekomendasi PSU dikeluarkan, Panwascam telah memberikan saran kepada petugas KPPS untuk melakukan perbaikan.
"Kejadian ini telah ditindaklanjuti dengan rekomendasi dari Panwascam yang disampaikan ke PPK dan akan diteruskan ke instansi yang lebih tinggi. Saat ini, KPU Kepulauan Selayar telah menindaklanjuti rekomendasi kami dan telah melakukan rapat koordinasi terkait pelaksanaan PSU di 3 TPS," jelas Ketua Bawaslu Selayar.***