SELAYAR, SULSELLIMA.COM – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-79, keputusan Pemerintah Kecamatan Pasimasunggu di Kepulauan Selayar untuk meniadakan turnamen sepakbola telah memicu protes dari sejumlah kelompok pemuda.Ilustrasi Sepak Bola
Tradisi pertandingan sepakbola yang rutin digelar setiap HUT RI ini telah menjadi hiburan yang paling dinantikan oleh warga dari tujuh desa di Kecamatan Pasimasunggu.
Abdul Karim, Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pasimasunggu (HPPMP), mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Camat Pasimasunggu yang tidak mendukung digelarnya turnamen sepakbola pada perayaan kali ini. Menurutnya, sepakbola adalah olahraga yang paling dinantikan masyarakat sebagai ajang hiburan tahunan.
"Tokoh masyarakat dan pemuda sudah melakukan berbagai cara untuk meminta Camat Pasimasunggu agar tetap mengadakan turnamen sepakbola pada perayaan HUT RI. Namun, sangat disayangkan Camat tetap menolak dengan alasan aparat kepolisian setempat tidak mampu melakukan pengamanan," ujar Abdul Karim.
Karim juga menilai Camat Pasimasunggu, Nur Mawing, tidak layak lagi mengemban tugasnya karena keputusan ini dianggap mengabaikan kepentingan masyarakat.
"Sepakbola adalah ajang untuk mempererat hubungan silaturahmi antarwarga desa di Kecamatan Pasimasunggu," tambahnya.
Ia juga mengkritik Pemerintah Kecamatan yang dinilai kurang jeli melihat potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, terutama di Desa Kembangragi yang menjadi tuan rumah kegiatan tahunan ini.
"Perputaran ekonomi bisa meningkat dengan adanya pedagang kaki lima maupun asongan di sekitar lokasi pertandingan sepakbola," jelas Abdul Karim.
Saat dikonfirmasi pada Minggu (28/7/2024), Camat Pasimasunggu, Nur Mawing, membenarkan adanya protes terkait pembatalan turnamen sepakbola.
"Kegiatan olahraga dan seni yang setiap tahun dilaksanakan diajukan ke Polsek Pasimasunggu. Namun, tidak mendapat rekomendasi karena beberapa tahapan pemilukada sudah berjalan," jelas Mawing.
Mawing menambahkan, alasan Kapolsek Pasimasunggu tidak memberikan rekomendasi adalah keterbatasan personel yang harus fokus pada tahapan pemilukada di dua kecamatan, Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur.
"Kami menambahkan cabang olahraga lain seperti voli dan sepak takraw," tambahnya.
"Saya selaku Camat Pasimasunggu tidak mungkin memaksakan kegiatan sepakbola dewasa dilaksanakan tanpa izin rekomendasi dari Kapolsek," tutup Nur Mawing.(Tim)