Ruas jalan tersebut saat tersebut mengalami kerusakan parah, dengan badan jalan yang dipenuhi retakan panjang, seolah terbelah menjadi dua bagian. Kondisi tersebut sangat mengganggu kelancaran dan keamanan berkendara bagi masyarakat setempat.
Diketahui bahwa pemeliharaan jalan tersebut dilaksanakan oleh CV. Karezo Mandiri pada tahun 2021, dengan biaya sekitar 600 juta rupiah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sebelumnya, proyek peningkatan ruas jalan tersebut dikerjakan oleh PT. Rajasa Tomax Globalindo, dengan anggaran mencapai Rp 3.477.000.000 dari APBD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun anggaran 2020-2021.
Masyarakat setempat menyoroti pengerjaan tersebut bahwa meskipun anggaran yang dialokasikan cukup besar, hasil pekerjaan yang diterima tidak sesuai harapan. Mereka menilai kualitas infrastruktur yang ada tidak memadai dan membahayakan.
“Kami meminta pihak terkait untuk menyikapi hal ini dan menginvestigasi lebih lanjut dugaan ketidakmaksimalan pengerjaan ini, guna memastikan standar kualitas yang diperlukan bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat pengguna jalan,” ungkap seorang warga yang tidak menyebutkan namanya saat ditanya oleh awak media, Senin (08/07/2024).
Kekhawatiran masyarakat Desa Kayuadi tersebut mencerminkan pentingnya pengawasan ketat terhadap proyek infrastruktur guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.***