SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Puluhan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Kepulauan Selayar pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Aksi yang dimulai pukul 13.30 WITA tersebut diorganisir oleh Himpunan Mahasiswa Budidaya Laut dan Pantai (HIMA-YALPA) Fakultas Vokasi Unhas sebagai respon terhadap situasi politik yang tengah berkembang di Indonesia.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyuarakan lima tuntutan utama yang diarahkan kepada pemerintah dan DPR:
1. Mendesak Presiden dan DPR untuk menghentikan segala bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.
2. Menghapus praktik nepotisme di seluruh tingkatan lembaga pemerintahan.
3. Menuntut pemerintah dan DPR untuk kembali berpihak kepada rakyat dan menjalankan tugas sesuai sumpah jabatan.
4. Meminta DPR untuk menjalankan fungsi pengawasannya terhadap undang-undang, APBN, dan kebijakan pemerintah.
5. Mendesak pemerintah dan DPR untuk berhenti mengubah undang-undang secara sepihak tanpa melibatkan partisipasi publik.
Selama aksi, para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti “Hidup Mahasiswa, Hidup Perempuan!” sambil mengibarkan bendera Merah Putih dan membawa spanduk bertuliskan "Tolak Oligarki" dan "Kawal Keputusan MK." Beberapa spanduk juga disertai tagar seperti "Celaka DPR" dan "Orde Refor Mati."
Dalam aksi unjuk rasa yang menarik, mahasiswa juga mengibarkan bendera tengkorak bajak laut yang terinspirasi dari anime One Piece.
Salah satu peserta aksi menyamoaikan kepada media bahwa bendera tersebut melambangkan kondisi Indonesia yang dianggap sedang tidak baik-baik saja.
Selama aksi berlangsung, tidak ada satupun anggota DPRD Selayar yang tampak menemui para demonstran.
Aksi tersebut dijaga oleh aparat dari Polres Kepulauan Selayar, Kodim 1415 Selayar, dan Satpol PP, yang memastikan jalannya demonstrasi berlangsung aman hingga selesai.
Setelah menyampaikan tuntutan mereka di depan kantor DPRD, massa melanjutkan aksi dengan melakukan long march melewati beberapa jalan utama di Kepulauan Selayar, sebelum akhirnya kembali ke Kampus Unhas.
Koordinator aksi menegaskan bahwa unjuk rasa ini adalah wujud kepedulian terhadap tegaknya konstitusi di Indonesia.
“Tujuan aksi kami hari ini adalah untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi agar dapat dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh KPU, sebagaimana yang telah kami bacakan tadi,” ujarnya.***