MAKASSAR, SULSELLIMA.COM - Aliansi mahasiswa dan masyarakat Bulukumba mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan di Makassar pada Senin, 14 Oktober 2024. Mereka menuntut agar Bawaslu Sulsel segera menyelidiki dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh petahana, Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta, dalam Pilkada Bulukumba 2024.
Dalam aksi damai tersebut, para mahasiswa meminta Bawaslu bersikap tegas dan netral dalam menangani kasus tersebut, Mereka menduga Andi Utta menyalahgunakan wewenangnya sebagai calon bupati dengan melakukan mutasi pejabat ASN saat sedang berstatus cuti.
Koordinator aksi, Riswandi Saputra, menekankan pentingnya integritas pemilu.
“Kami tidak ingin demokrasi di Bulukumba tercoreng oleh praktik-praktik tidak sehat. Bawaslu harus tegas menindak dugaan pelanggaran yang dilakukan Andi Utta,” kata Riswandi dalam orasinya.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan tuntutan seperti “Tegakkan Keadilan Pemilu” dan “Bawaslu Jangan Tumpul”. Mereka juga menegaskan akan terus melakukan aksi hingga Bawaslu memberikan kepastian atas penanganan kasus ini.
Tuntutan Aliansi Mahasiswa Bulukumba menyampaikan beberapa tuntutan kepada Bawaslu, antara lain:
1. Meminta Bawaslu profesional menangani kasus mutasi ASN di Bulukumba antara Juni hingga September, yang diduga tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri.
2. Menuntut tindakan hukum terhadap mutasi ASN yang dilakukan oleh Andi Utta sebelum masa cutinya dimulai pada 25 September.
3. Mendesak penegakan aturan pemilu terkait larangan mutasi ASN enam bulan sebelum penetapan calon bagi petahana.
4. Meminta Bawaslu Provinsi dan pusat untuk terlibat langsung dalam penanganan kasus di Bawaslu Kabupaten Bulukumba.
Dugaan pelanggaran ini menjadi isu panas di tengah tensi politik yang terus memanas di Bulukumba. Banyak pihak berharap Bawaslu dapat bertindak tegas dan transparan, demi menjaga kepercayaan publik pada proses pemilu.
Dengan hari pemilihan yang semakin dekat, pengawasan ketat dari lembaga pengawas pemilu dinilai sangat krusial untuk memastikan Pilkada yang jujur dan adil.***