SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Sebuah kapal motor penumpang yang hendak menuju pulau-pulau di kawasan Takabonerate, Kepulauan Selayar, tertahan selama dua hari di pelabuhan TPI Benteng. Penyebabnya adalah kehabisan bahan bakar, memaksa para penumpang, termasuk anak-anak, untuk menunggu tanpa kepastian.kapal motor penumpang yang hendak menuju pulau-pulau di kawasan Takabonerate
Ketiadaan solar menjadi masalah serius yang dialami kapal tersebut, sementara kapal rombongan dari Festival Takabonerate Selayar yang melintasi rute yang sama tidak mengalami kendala serupa.
Situasi serupa memicu keluhan dari penumpang yang menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap distribusi BBM di wilayah kepulauan.
"Sudah bertahun-tahun masalah seperti ini terjadi di Selayar. Pemerintah seharusnya lebih serius dalam menangani masalah ini, bukan hanya teori. Penyediaan bahan bakar adalah kunci, dan itu tergantung pada kebijakan pemerintah," ujar Arsil Ihsan, anggota DPRD Kepulauan Selayar, melalui pesan singkat.
Arsil juga menyoroti masalah transparansi dalam distribusi BBM di Selayar, mengungkapkan bahwa harga bahan bakar di daerah kepulauan sering kali jauh lebih mahal.
Ia menyerukan agar pemerintah dan aparat penegak hukum turun tangan untuk menyelidiki alokasi kuota bahan bakar, khususnya solar bersubsidi.
"Jika diperlukan, tangkap dan beri sanksi tegas kepada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi," tegasnya.
Krisis bahan bakar yang dialami kapal motor tersebut telah mendesak pemerintah untuk segera menemukan solusi, agar perahu-perahu yang tertahan bisa melanjutkan perjalanan tanpa harus terlantar lebih lama di pelabuhan.***