SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Dalam rangka memperingati Hari Juang TNI Angkatan Darat (AD) ke-79, Kodim 1415/Selayar melaksanakan Karya Bakti TNI dengan menanam 50 pohon jati di Dusun Tanaharapan, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu. Kegiatan pada Kamis (12/12) ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mencegah risiko bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.
Penanaman dilakukan di lahan pertanian seluas beberapa hektar dengan melibatkan aparat TNI, Pemerintah Desa, dan masyarakat setempat. Letkol Inf Nanang Agung Wibowo, Komandan Kodim 1415/Selayar, melalui Kapten Inf Zainuddin selaku Pasiter Kodim, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya TNI menjaga keseimbangan ekosistem.
"Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi memiliki dampak nyata dalam mengurangi erosi tanah, memperbaiki kualitas air, dan mencegah longsor," ujar Kapten Zainuddin.
Ia menambahkan bahwa pohon jati dipilih karena memiliki akar kuat yang mampu menahan tanah, sekaligus memberikan manfaat lingkungan jangka panjang.
Kegiatan tersebut turut melibatkan sekitar 30 warga, Pemerintah Desa Bontotangnga, dan penyuluh pertanian. Kamaruddin, Kepala Desa Bontotangnga, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif TNI.
"Penanaman ini tidak hanya mencegah bencana tetapi juga memperbaiki kualitas air tanah untuk masyarakat kami," katanya.
Jamil, penyuluh pertanian setempat, menjelaskan bahwa pohon jati juga memberikan perlindungan alami terhadap tanaman lain dari angin kencang, serta menjaga kelembaban tanah yang penting bagi pertanian.
Sementara itu, Andi Riswan, pemilik lahan lokasi penanaman, menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tanah dan mendukung kelestarian lingkungan.
Karya Bakti TNI ini tidak hanya menjadi simbol pengabdian TNI kepada masyarakat, tetapi juga langkah konkret menjaga ekosistem. Kodim 1415/Selayar berharap kegiatan ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
"Dengan upaya bersama, bencana alam seperti banjir dan longsor bisa diminimalisir, dan generasi mendatang dapat hidup di lingkungan yang lebih sehat dan produktif," tutup Kapten Zainuddin.***