Suasana di puskesmas terdekat tempat Andri Syam dirawat setelah diserang OTK menggunakan busur panah ||Ist |
BULUKUMBA, sulsellima.com – Suasana malam pergantian tahun di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, berubah mencekam akibat insiden kekerasan yang menimpa seorang pria bernama Andri Syam (35). Warga Desa Bontobiraeng, Kecamatan Kajang, tersebut diserang oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) saat melintas di area perkuburan Kelurahan Jawi Jawi Tanete pada Selasa malam, 31 Desember 2024.
Serangan mendadak tersebut melibatkan penggunaan senjata panah. Salah satu panah mengenai punggung Andri, mengakibatkan luka serius yang membuatnya harus dilarikan ke puskesmas terdekat. Hingga berita ini diturunkan, kondisi korban dilaporkan berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa ini menuai keprihatinan warga sekitar yang menganggap malam pergantian tahun seharusnya menjadi momen perayaan damai, bukan arena kekerasan. “Kami sangat khawatir dan berharap polisi segera mengusut tuntas kasus ini. Keamanan harus menjadi prioritas,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kapolsek Bulukumpa IPTU Hamsah hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Namun, sejumlah petugas kepolisian dilaporkan telah memulai penyelidikan dengan mengumpulkan informasi dari saksi di lokasi kejadian.
Meningkatnya kasus kekerasan menggunakan senjata tradisional seperti busur panah di Sulawesi Selatan menjadi perhatian serius masyarakat. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah insiden serupa terjadi, menimbulkan keresahan warga.
“Ini bukan pertama kali kejadian seperti ini terjadi. Kami mendesak polisi untuk menindak tegas pelaku dan mencegah peredaran senjata tajam yang disalahgunakan,” tambah warga lain.
Masyarakat berharap aparat keamanan dapat segera menangkap pelaku serangan tersebut dan memastikan rasa aman di tengah perayaan besar seperti malam Tahun Baru. Mereka menekankan pentingnya upaya preventif guna menghindari insiden serupa di masa mendatang.
“Yang kami inginkan sederhana, hidup dengan tenang tanpa rasa takut,” tutup warga dengan penuh harap.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan tindakan tegas terhadap bentuk kekerasan yang mengancam ketenteraman masyarakat. Pemerintah dan aparat diharapkan dapat segera memenuhi tuntutan warga demi terciptanya keamanan bersama. ***