SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Rute KMP Takabonerate kembali menjadi sorotan setelah insiden tragis menimpa salah satu penumpang. St. Ramaliah, seorang pasien rujukan dari Puskesmas Benteng Jampea ke RS. KH. Hayyung Selayar, meninggal dunia di atas kapal pada Jumat (5/12/2025) pukul 13:30 lalu.
Arifuddin, keluarga almarhumah, mengungkapkan bahwa perjalanan menjadi lebih lama akibat rute kapal yang dianggap tidak efisien.
"Seandainya rute KMP Takabonerate tidak seperti ini, mungkin ceritanya akan berbeda. Kami bisa sampai jauh lebih cepat dan masih sempat merawat Tante di rumah sakit tujuan," katanya dengan nada penuh duka.
KMP Takabonerate, yang seharusnya melanjutkan perjalanan dari Kayuadi ke Pattumbukan setelah singgah di Jinato, justru kembali ke Kayuadi sebelum melanjutkan rute ke Pattumbukan. Perubahan tersebut mengakibatkan perjalanan menjadi lebih lama, memicu kritik dari penumpang dan netizen.
Dilansir dari portal media iniklik id, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Suardi, MM, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima keluhan dari masyarakat dan segera menindaklanjuti dengan mengirimkan surat permohonan revisi rute ke Kementerian Perhubungan RI.
"Insya Allah surat revisi akan dikirimkan besok ke Jakarta. Kita berdoa agar Pak Dirjen Perhubungan Darat merespons dengan cepat," ujarnya.
Pemilihan Feri KMP Takabonerate sebagai moda transportasi rujukan disebabkan oleh pertimbangan cuaca yang tidak memungkinkan penggunaan transportasi laut lainnya. Namun, keterbatasan fasilitas dan waktu tempuh yang lebih lama mempersulit pasien yang membutuhkan perawatan medis darurat.
Peristiwa tersebut menimbulkan duka mendalam bagi keluarga almarhumah sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya efisiensi transportasi di wilayah kepulauan.
"Memang takdir tidak bisa ditolak dan harus kita terima sebagai wujud kekuasaan Allah SWT. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun," ucap Arifuddin.
Insiden tersebut kembali menyoroti urgensi perbaikan infrastruktur transportasi di Kepulauan Selayar, terutama bagi layanan kesehatan. Dinas Perhubungan diharapkan segera mengupayakan perubahan rute agar perjalanan lebih singkat dan keselamatan penumpang, terutama pasien rujukan, dapat terjamin.
Para pengguna KMP Takabonerate dan masyarakat luas kini menantikan tanggapan cepat dari pemerintah pusat untuk memastikan tidak ada lagi korban akibat masalah rute transportasi yang berlarut-larut.***