SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Puluhan Tenaga Pamhut Siap Amankan Kawasan Tahura Bontobahari Bulukumba - SULSELLIMA.COM

Puluhan Tenaga Pamhut Siap Amankan Kawasan Tahura Bontobahari Bulukumba

BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Setelah melalui serangkaian tahapan seleksi, sebanyak 30 Tenaga Pengamanan Hutan (Pamhut) resmi memulai tugas mereka dalam menjaga dan mengamankan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bontobahari. 


Sebagai langkah awal, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba menggelar pertemuan perdana bersama seluruh Pamhut, yang berlangsung di pelataran bawah Masjid Islamic Centre Dato Tiro, Jalan Sultan Hasanuddin, Bulukumba, Selasa 8 April 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kehutanan dan Pelestarian Lingkungan Rahmat Lallo, Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Syamsul Anwar Baso dan Fitriana Djafar, serta Polisi Kehutanan Kaharuddin dan Riswandi.

Dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas DLHK, Rahmat Lallo menekankan pentingnya penyusunan rencana kerja sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas pengamanan hutan. Rencana kerja tersebut diharapkan tersusun baik secara individu maupun dalam format kelompok atau regu. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya strategi pengamanan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Pengamanan hutan tidak cukup hanya dengan kehadiran, namun juga memerlukan perencanaan dan pendekatan yang matang,” ungkap Rahmat Lallo.

Sebagai informasi, Tahura Bontobahari memiliki luas 3.475 hektare dan telah terbentuk tiga Kelompok Tani Hutan (KTH) sejak 2017, yakni KTH Tonyampa, KTH Kadieng, dan KTH Boronglohea, yang dibina langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sementara itu, Kaharuddin, selaku Polisi Kehutanan, menambahkan bahwa setiap petugas pengamanan perlu memiliki rencana kerja yang terstruktur—baik mingguan, bulanan, maupun tahunan—sebagai pedoman kerja. Ia juga menekankan pentingnya menanamkan jiwa korsa atau semangat kebersamaan dan solidaritas di kalangan rimbawan.

"Jiwa korsa harus menjadi landasan dalam bertugas. Kita bukan hanya menjaga hutan, tapi juga menjaga semangat persaudaraan dalam tugas kehutanan," ujarnya.

Turut berbagi pengalaman, Syamsul Anwar Baso yang berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), menyampaikan pentingnya pendekatan sosial yang efektif. Ia menjelaskan bahwa petugas harus memosisikan masyarakat sebagai mitra, bukan sebagai lawan.

“Anggap masyarakat sebagai teman. Berbaurlah, jangan merasa lebih tinggi, dan cobalah merasakan apa yang mereka rasakan. Dengan begitu, informasi dan dukungan akan lebih mudah didapatkan,” jelas Syamsul.

Dalam sesi diskusi, muncul sejumlah masukan dari para Pamhut. Salah satunya adalah usulan pembangunan basecamp di dalam kawasan Tahura sebagai tempat istirahat. Selain itu, beberapa peserta juga mempertanyakan sistem rotasi atau jadwal pengamanan hutan.

Menanggapi hal tersebut, Rahmat Lallo dan Syamsul Anwar menyampaikan bahwa ke depannya akan dibentuk tim patroli secara bergantian ataupun secara serentak sesuai kebutuhan di lapangan. Mekanisme ini akan dirancang untuk memastikan efektivitas pengamanan hutan sekaligus menjaga kesehatan dan semangat kerja para petugas.

Pertemuan ini ditutup dengan sesi salaman sebagai bentuk penguatan semangat kebersamaan antara para Pamhut dan jajaran pegawai DLHK Kabupaten Bulukumba, khususnya Bidang Kehutanan dan Pelestarian Lingkungan.***

Tags :

bm
Redaksi by: sulselLima.com

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com